UGM Kenalkan Teknologi Dehydrated Grass untuk Pakan Ternak

FAKULTAS Peternakan Universitas Gadjah Mada, memperkenalkan teknologi Dehydrated Grass pakan ternak warga  Desa Duwet, Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan itu bagian dari pengabdian masyarakat bertajuk Feeding The Livestock: Pengembangan Kelompok Ternak Mandiri Hijauan Pakan Berbasis Dehydrated Grass, Jumat (6/9).

“Program pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan kelompok ternak melalui penerapan teknologi tepat guna,” kata dosen Fakultas Peternakan UGM, Miftahush Shirothul Haq, Selasa (10/9).

Yakni pengolahan hijauan pakan berbasis dehydrated grass. Teknologi ini membantu peternak dalam memproduksi pakan berkualitas tinggi secara mandiri khususnya saat kemarau.

Drying house ini didesain untuk mengoptimalkan proses pengeringan hijauan sehingga dapat diproses menjadi dehydrated grass pakan ternak yang tahan lama. Kandungan nutrisinya lebih terjaga.

BACA JUGA  Telkom Digiland Run 2024 Digelar, Hadirkan Unsur Tekno dalam Olah Raga Lari

Dalam pertemuan dengan warga Desa Duwet diajari membuat dehydrated grass.

Peternak diperkenalkan pada teknik pemilihan hijauan, proses pengeringan yang efektif, hingga penyimpanan hijauan kering yang optimal.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan peternak dalam mengelola pakan ternak secara mandiri dan berkelanjutan.

Miftahush menjelaskan kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mengaplikasikan teknologi tepat guna kepada masyarakat peternak.

“Dengan adanya drying house dan peningkatan kemampuan peternak dalam membuat dehydrated grass,” kata Miftahush.

Ia berharap peternak di Desa Duwet dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pakan ternak, terutama di musim kemarau.

Masyarakat Desa Duwet menyambut baik program ini dan menunjukkan antusiasme mereka terhadap teknologi baru yang dihadirkan.

BACA JUGA  Kelompok Ternak di Kabupaten Sleman Dapat Bantuan Disinfektan

“Kami sangat bersyukur atas dukungan dari UGM dalam memberikan fasilitas dan pelatihan yang mendukung peningkatan kemampuan peternak dalam pengolahan pakan hijauan,” kata Satria Aji, koordinator kelompok ternak.

“Kami yakin teknologi ini akan sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam menjaga produktivitas ternak kami sepanjang tahun,” lanjutnya.

Pada kesempatan itu Tim Pengabdian Masyarakat UGM menyerahkan secara simbolis drying house yang menjadi fasilitas utama untuk mengeringkan hijauan pakan. (AGT/S-01)k

Siswantini Suryandari

Related Posts

Perubahan Iklim Ekstrem Picu Krisis Air dan Pangan di Indonesia

Perubahan iklim yang semakin ekstrem memicu krisis air dan ketahanan pangan di Indonesia. Dalam Talkshow Kongres Gerakan Restorasi Sungai Indonesia (GRSI) dan Gerakan Pemanenan Air Hujan Indonesia (GMHI) 2025, para…

Pemkot Bandung Pastikan SPMB 2025 Berjalan Lancar

PEMERINTAH Kota Bandung memastikan pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025  akan berjalan lancar dan transparan. Tahun ini SPMB mengadopsi banyak sistem dari tahun-tahun sebelumnya yang telah berjalan baik, sehingga…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Perubahan Iklim Ekstrem Picu Krisis Air dan Pangan di Indonesia

  • May 8, 2025
Perubahan Iklim Ekstrem Picu Krisis Air dan Pangan di Indonesia

Pemkot Bandung Pastikan SPMB 2025 Berjalan Lancar

  • May 8, 2025
Pemkot Bandung Pastikan SPMB 2025 Berjalan Lancar

Media Sosial Jadi Ruang Kekuasaan Ciptakan Kapitalisme

  • May 8, 2025
Media Sosial Jadi Ruang Kekuasaan Ciptakan Kapitalisme

PM Pakistan Shehbaz Sharif Siap Balas Serangan India

  • May 8, 2025
PM Pakistan Shehbaz Sharif Siap Balas Serangan India