Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Bikin Sumur Bor

MAHASISWA Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta akhirnya berhasil membuat sumur bor sedalam 100 meter di Desa Ngloro, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul.

Kegiatan itu merupakan salah satu implementasi program LPPM UIN Sunan Kalijaga melaksanakan program pengabdian masyarakat berbasis aset masyarakat atau ABCD (Asset-based Community Development). Pembangunan sumur bor ini dilakukan secara berkesinambungan dengan beberapa periode KKN.

“Program ini hampir seluruhnya dibiayai dari dana sponsor dan donasi masyarakat yang terkumpul hingga sekitar Rp410 juta,” kata Ketua LPPM UIN Sunan Kalijaga, Dr. Muhrisun Afandi, Senin (19/8).

Ia menjelaskan, sumber air yang berasal dari sumur bor ini kemudian diberi nama ‘Mata Air Kalijaga’.

Kepala PPM (Pusat Pengabdian kepada Masyarakat) UIN Sunan Kalijaga, Ir. Trio Yonathan Teja Kusuma, menambahkan program pengeboran sumber mata air di Desa Ngloro ini dimulai oleh kelompok Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga angkatan 108 pada 2021, kemudian dilanjutkan oleh kelompok KKN angkatan 109 tahun 2022. Hingga sumber mata air sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar hingga yang terakhir kelompok 114.

BACA JUGA  Gempa Tidak Ganggu Penyaluran BBM di DIY dan Jateng

Namun demikian program penyempurnaan sumber mata air masih diteruskan sambil malaksanakan program-program partisipatif lainnya bersama masyarakat di Wilayah Desa Ngloro.

Tadah hujan

Dosen pembimbing lapangan, Muhammad Iskan, mengemukakan latar belakang Desa Ngloro yang merupakan wilayah yang sangat kekurangan sumber air. Pertanian di desa ini jelasnya hanya mengandalkan tadah hujan, sehingga pada musim kemarau tidak bisa bercocok tanam.

“Peternakan juga kekurangan bahan pakan ternak pada musin kemarau,” jelasnya.
Sedangkan kebutuhan air untuk rumah tangga mengandalkan pasokan dari PDAM yang amat terbatas.

Mula-mula, katanya pada 2021 kelompok KKN melakukan pencarian titik air dan menemukan pusatnya di belakang Pendopo Milik Kalurahan Ngloro. Namun untuk merealisasikan sebuah sumur bor, terbentur dengan kondisi tanah yang relatif berbatu-batu dan anggaran yang tidak sedikit.

BACA JUGA  Mahasiswa KKN UNY Ajarkan Dasar-dasar Sport Massage

Harga per meter pengeboran mencapai Rp3.500.000. Diperkirakan untuk sampai pada titik sumber air harus melakukan pengeboran sedalam 100 meter. Maka proposal disebar untuk menggalang dana yang dibutuhkan.

Kini Sumber Mata Air Kalijaga sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Selanjutnya, demi mewujudkan Desa Ngloro menjadi desa yang berdaya, diharapkan agar sumber mata air dapat terus direvitalisasi sehingga pertanian bisa berlangsung sepanjang tahun dan pemeliharaan hewan ternak tidak kekuarangan pakan rumput.

Bebas bakteri E-Coli

Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul Andy Putra memaparkan hasil uji laboratorium menunjukkan air dari Sumber Mata Air Kalijaga tersebut tidak mengandung bakteri E-Coli.

Berdasarkan uji bau, warna, suhu, zat padat terlarut, dan kekeruhan secara keseluruhan, sumber mata air ini memenuhi baku mutu.

BACA JUGA  Polda DIY Ajak Mahasiswa UGM Bantu Korban Gempa Yogyakarta

“Uji kimia yang meliputi kandungan unsur Arsen, Flouride, Kromium Valensi G, Cadmium, Nitrat, Nitrit, Sisa Chior, Alumunium, Besi, Mangan, Ph, Plumbum, Zeng, Amonia, Sianida menunjukkan juga memenuhi Baku Mutu,” katanya.  (AGT/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Masyarakat Pegunungan Kendeng Suarakan Nyawiji Bumi

JMPPK (Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng) kembali mengadakan halalbihalal dengan tema Nyawiji Bumi (menyatu dengan bumi/alam). Ajang silaturahim itu juga memperingati tiga momentum. Termasuk Hari Bumi dan Hari Kartini yang…

Target 30 Ribu Unit SPPG untuk Program MBG masih Jauh

BADAN Gizi Nasional (BGN) harus kerja target wujudkan 30 ribu unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program makan bergizi gratis di tanah air. Hingga saat ini BGN baru bisa…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Masyarakat Pegunungan Kendeng Suarakan Nyawiji Bumi

  • April 22, 2025
Masyarakat Pegunungan Kendeng Suarakan Nyawiji Bumi

Target 30 Ribu Unit SPPG untuk Program MBG masih Jauh

  • April 22, 2025
Target 30 Ribu Unit SPPG untuk Program MBG masih Jauh

39 Saksi Nomor Urut 3 Tolak Hasil Rekapitulasi PSU

  • April 22, 2025
39 Saksi Nomor Urut 3 Tolak Hasil Rekapitulasi PSU

Perolehan Zakat Baznas Jawa Tengah Capai Rp36,07 Miliar 

  • April 22, 2025
Perolehan Zakat Baznas Jawa Tengah Capai Rp36,07 Miliar