
MENTERI Agama Nasaruddin Umar menyebutkan, Kementerian Agama telah melakukan survei dan menemukan sekitar 80 pesantren yang membutuhkan perhatian khusus terkait kondisi struktur bangunan.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah kembali terjadinya insiden bangunan ambruk di lingkungan pesantren.
“Kami sudah melakukan survei dan menemukan sekitar 80 pesantren yang perlu perhatian khusus karena kondisi bangunannya,” ujar Menag di Bandara Soekarno-Hatta, usai kunjungan kerja ke Vatikan-Roma, Kamis (30/10).
Menurutnya, Kemenag telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pondok pesantren.
“Semoga bisa segera mendapat perhatian khusus. Negara selalu hadir untuk pondok pesantren,” tambahnya.
Menag menilai, saat ini merupakan momentum penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh agar musibah serupa tidak terulang. Kemenag, kata dia, telah menyusun aturan khusus terkait persyaratan pendirian dan pembukaan pondok pesantren dengan kriteria yang lebih rinci.
“Ini bukan untuk membatasi, tetapi untuk memastikan keselamatan dan keamanan lingkungan pesantren,” tegasnya.
Terkait ambruknya atap asrama putri di Pesantren Syekh Abdul Qadir Jailani, Situbondo, Menag memastikan tim Kemenag sudah turun langsung ke lokasi memberikan bantuan dan arahan.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno menyampaikan bahwa Direktur Pesantren, Basnang Said, telah ditugaskan untuk menyerahkan bantuan sebesar Rp200 juta kepada pihak pesantren.
“Kami menyampaikan duka cita atas peristiwa ini. Insya Allah Kemenag akan memberikan bantuan Rp200 juta yang akan diserahkan langsung oleh Direktur Pesantren,” ujarnya. (*/S-01)







