UJIAN Masuk Universitas Gadjah Mada Computer Based Test (CBT) tahun 2024 yang digelar di 7 kota di Indonesia secara serentak Rabu (12/4) diikuti 41.973 peserta, delapan orang di antaranya penyandang disabilitas tuna daksa dan tuna rungu.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro dan Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, melakukan kunjungan ke lokasi pelaksanaan Ujian Masuk UGM CBT 2024. Kunjungan dilakukan di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Sekolah Vokasi, dan Fakultas Ilmu Budaya.
Peserta UM UGM CBT 2024 ini, kata Wening, terbanyak mengikuti ujian di kampus UGM Yogyakarta yaitu 32.414 peserta, selebihnya, 9.559 peserta mengikuti tes di Jakarta, Kupang, Balikpapan, Medan, Pekanbaru, dan Makassar.
“UGM dalam kebijakannya akan terus memperluas akses pemerataan seleksi mahasiswa baru untuk wilayah-wilayah terluar di Indonesia melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Wilayah Afirmasi dan Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Karenanya dimungkinkan untuk tahun-tahun mendatang membuka tes di banyak daerah,” kata Wening di sela-sela peninjauan di lingkungan UGM.
Ke depan, jelasnya UGM berencana menggelar tes Ujian Mandiri UGM di Papua. Hal ini untuk membuka kesempatan lebih luas siswa-siswa Papua yang ingin kuliah di UGM.Selain membuka kesempatan tes Ujian Masuk UGM di daerah-daerah, UGM di tahun yang akan datang juga akan melakukan proses wawancara melalui zoom sebagai bagian dari proses seleksinya.
“Hal ini penting dilakukan untuk mengukur kemantapan calon mahasiswa yang akan kuliah di UGM,” ujarnya.
Gandes Retno Rahayu menambahkan mereka akan mengisi 40% kapasitas kursi mahasiswa baru UGM melalui jalur seleksi Ujian Mandiri bersama peserta yang lolos seleksi UM Mandiri Program Penelusuran Bibit Unggul. (AGT/S-01)