
CUACA panas di Kota Madinah, Arab Saudi bisa memengaruhi performa pesawat udara yang membawa kepulangan jemaah haji dengan membawa barang melebihi ketentuan.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk mematuhi aturan terkait barang bawaan saat kepulangan ke Tanah Air.
Imbauan ini disampaikan oleh PPIH Arab Saudi menyusul meningkatnya suhu udara di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, yang dapat memengaruhi performa pesawat saat lepas landas.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir, menekankan pentingnya menjaga berat muatan pesawat sesuai ketentuan penerbangan guna memastikan keselamatan seluruh jemaah.
Cuaca panas dan keselamatan penerbangan
“Cuaca panas dapat menurunkan daya angkat pesawat. Artinya, semakin tinggi suhu, semakin besar tantangan bagi pesawat untuk take off, apalagi jika melebihi batas muatan,” ujar Basir di Madinah, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Minggu (30/6).
Ia menegaskan bahwa ketentuan barang bawaan yang telah disepakati dalam Hajj Agreement wajib dipatuhi. Setiap jemaah hanya diperbolehkan membawa:
-
1 koper besar (bagasi tercatat) maksimal 32 kg
-
1 tas kabin maksimal 7 kg
-
1 tas paspor
Selama menunggu di bandara, jemaah juga diperbolehkan membawa makanan dan minuman secukupnya, termasuk maksimal empat botol air ukuran 300 ml yang harus dimasukkan dalam tas serut.
Bagi jemaah yang membawa oleh-oleh atau barang tambahan, PPIH menyarankan untuk menggunakan layanan pengiriman kargo yang tersedia di hotel sebelum proses penimbangan bagasi.
“Keselamatan penerbangan adalah prioritas utama. Jangan sampai karena kelebihan muatan satu-dua koper, jadwal keberangkatan terganggu, atau yang lebih fatal, terjadi gangguan teknis saat pesawat lepas landas,” tegas Basir.
PPIH juga meminta ketua kloter dan petugas sektor untuk aktif menyosialisasikan aturan ini kepada seluruh jemaah guna memastikan proses kepulangan berjalan aman dan lancar. (*/S-01)