
MANFAAT puasa dapat memicu proses autophagy, tetapi puasa itu sendiri bukan autophagy.
Puasa adalah kondisi di mana tubuh tidak menerima asupan makanan untuk jangka waktu tertentu.
Sedangkan autophagy adalah mekanisme seluler yang diaktifkan ketika tubuh kekurangan energi atau nutrisi.
Bagaimana Puasa Memicu Autophagy?
Ketika tubuh tidak mendapatkan makanan selama beberapa jam, kadar insulin menurun dan kadar glukagon meningkat. Ini memberi sinyal kepada sel untuk mulai mendaur ulang komponen yang tidak dibutuhkan agar tetap bisa berfungsi. Dalam kondisi ini:
- Sel mulai mengidentifikasi dan menghancurkan protein atau organel yang rusak.
- Autofagosom terbentuk untuk menangkap material yang akan didaur ulang.
- Lisosom memecah material tersebut menjadi nutrisi yang bisa digunakan kembali.
Autophagy biasanya mulai aktif setelah 8-12 jam puasa, tetapi mencapai puncaknya setelah 24-48 jam tanpa makanan.
Itu sebabnya puasa intermiten (intermittent fasting) atau puasa jangka panjang sering dikaitkan dengan manfaat peremajaan sel dan umur panjang.
Jenis Puasa yang Efektif untuk Autophagy
- Puasa Intermiten: Makan dalam jendela waktu terbatas (misalnya hanya dalam 8 jam) dan puasa selama sisa waktu.
- Puasa 24 Jam atau Lebih: Biasanya lebih efektif dalam meningkatkan autophagy.
- Diet Ketogenik: Karena meniru efek puasa dengan menurunkan kadar insulin, diet rendah karbohidrat juga bisa merangsang autophagy.
Puasa bukan autophagy, tetapi merupakan pemicu alami untuk mengaktifkan proses tersebut.
Semakin lama seseorang berpuasa, semakin besar kemungkinan autophagy terjadi, yang membantu membersihkan sel dari zat-zat yang tidak diperlukan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. (*/S-01)