
TEKNOLOGI Modifikasi Cuaca (TMC) kemungkinan akan kembali diterapkan untuk mengurangi dampak curah hujan ekstrem di sejumlah wilayah.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan TMC telah berhasil dilaksanakan di beberapa daerah untuk mengendalikan intensitas hujan dan meminimalkan risiko banjir.
“BMKG telah menyampaikan informasi detail mengenai wilayah yang berpotensi terdampak bencana, termasuk daftar kabupaten, kecamatan, dan desa yang berisiko,” kata Guswanto dalam keterangannya, Kamis (30/1).
Informasi ini dapat diakses oleh masyarakat dan pemerintah daerah untuk mempermudah langkah antisipasi.
“TMC kemungkinan akan kembali diterapkan untuk mengurangi dampak curah hujan ekstrem di sejumlah wilayah,” ujarnya.
Curah hujan ekstrem
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sebelumnya mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap tanda-tanda awal bencana.
Seperti retakan tanah, rembesan air dari lereng, atau pohon yang tiba-tiba miring.
“Jika tanda-tanda ini terdeteksi, masyarakat diimbau segera meninggalkan lokasi rawan dan melapor kepada pihak berwenang,” kata Dwikorita.
Di sisi lain, masyarakat yang berada di pesisir diminta untuk menghindari aktivitas di dekat pantai saat terjadi pasang tinggi atau gelombang besar.
Dwikorita yakin kolaborasi dan koordinasi antara BMKG, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi.
“Kita semua harus bekerja sama untuk memastikan keselamatan masyarakat,” ujarnya.
“Informasi yang kami sampaikan bukan hanya untuk meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga untuk membantu masyarakat mengambil langkah konkret dalam mengantisipasi bencana,” tutup Dwikorita. (*/S-01)