SEBANYAK 120 mahasiswa Program International Bisnis dari Sekolah Bisnis
dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) menjadi exhibitor (peserta pameran) pada Food Beverage Indonesia 2024. Acara yang diselenggarakan 8-11 Mei 2024 di Jakarta International Expo itu merupakan puncak kegiatan dari rangkaian pembelajaran mata kuliah IBA 2
Koordinator Mata Kuliah IBA 2 SBM ITB, Mustika Sufiati mengatakan, keikutsertaan mahasiswa dalam pameran merupakan bagian dari komitmen SBM ITB untuk mendukung pengembangan kewirausahaan dan inovasi di kalangan mahasiswa. Program Internasional Bisnis memiliki mata kuliah inti yaitu IBA 1 dan IBA 2. Pada mata kuliah IBA 1, mahasiswa merancang strategi bisnis dalam bentuk proposal bisnis.
“Dalam proposal tersebut mahasiswa memasukan strategi pemasaran yang terdiri dari pengembangan konten sosial media, e-commerce dan pameran tingkat internasional. Tujuan dari strategi pemasaran tersebut yaitu mahasiswa melakukan eksposur terhadap produk yang akan mereka jual keluar negeri dengan harapan pembeli mengetahui produk mereka,” jelasnya.
Sedangkan pada IBA 2 lanjut Mustika, mahasiswa belajar perdagangan internasional yang dimulai dari pengaruh lingkungan bisnis global dan Asia kepada Peraturan Perdagangan Multilateral/World Trade Organization (WTO), Bilateral (Regional, diantaranya Asia), Global Value Chain yang melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Jawa Barat ke jaringan Perdagangan Global. Pada kuliah IBA 2, mahasiswa berperan sebagai manajer trading house dari produk-produk unggulan untuk dicoba ditawarkan ke mancanegara.
“Adapun produk-produk yang dipasarkan oleh mahasiswa ini, merupakan hasil binaan dari Kelompok Keahlian Strategi Bisnis dan Pemasaran SBM ITB melalui platform digital Ecobiz.id (d/h ecobiz.sbm.itb.ac.id) yang
saya pelopori,” ungkapnya.
Menurut Mustika, Platform Ecobid.id merupakan platform online untuk menghubungkan berbagai pelaku (stakeholder) untuk bersama-sama membangun ekosistem bisnis lokal. Platform Digital, Ecobiz.id digunakan sebagai media komunikasi dan meningkatkan mutu UMKM. Mahas iswa-mahasiswa tersebut belajar membina hubungan dengan pemasok pemasok melalui media dan juga berkunjung dengan para pemasok di daerah pertanian dan perkebunan di Jawa Barat.
“Kami sangat bangga dengan para mahasiswa yang berpartisipasi dalam pameran. Ini adalah kesempatan yang luar biasa bagi mereka untuk menunjukkan bakat dan potensi mereka kepada dunia. Kami yakin mereka akan mampu membuat kesan positif dan membawa pengalaman berharga dari pameran ini dan kelak akan menjadi bekal untuk dunia kerja,” tuturnya.
Mustika melanjutkan, bahwa kegiatan pemasaran dilakukan dalam rangka melatih mahasiswa dalam membuat brand recognition mengenai produk yang mereka sudah rancang dengan supplier.
Berikut bentuk kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh mahasiswa, merancang sosial media, merancang packaging, bergabung dalam marketplace, dan berpartisipasi dalam pameran internasional.
Kegiatan pemasaran tersebut membutuhkan biaya dalam pelaksanaannya. Mahasiswa juga melakukan tes pasar di pasar internasional, membina hubungan dengan pembeli potensial di luar negeri, menganalisa pasar luar negeri serta membuat rencana ekspor. Nantinya para mahasiswa program kelas internasional bisnis akan tinggal di luar negeri selama 1 tahun.
“Mudah-mudahan mereka akan memilih karier international trader di masa datang, setelah dibekali ilmunya dan mempunyai hubungan ke para pemasok UMKM dan juga pasar luar negeri. Selain itu mereka dapat mempraktekkan test market dan mengadaptasi produk sesuai selera pasar, dilengkapi wadah Platform Digital Ecobiz.id sebagai media knowledge sharing,” sambungnya. (RI/N-01)