KEMENTERIAN Sosial memperkuat kolaborasi dan kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam penanganan bencana.
Untuk memenuhi dukungan, Kementerian Sosial menyalurkan tenda-tenda dan berbagai logistik tanggap darurat melalui lumbung sosial di seluruh penjuru Indonesia.
“Kementerian Sosial telah memiliki 668 lumbung sosial yang ditempatkan di titk-titik seluruh Indonesia yang rawan bencana,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat berkunjung ke kantor BNPB, Rabu (20/11).
“Biasanya, lumbung sosial terdekat dari kejadian bencana itulah yang akan merapat dan memberikan dukungan,” sambungnya.
Mensos Saifullah Yusuf ditemani Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.
Dalam penanggulangan bencana, kedua lembaga tersebut telah memiliki pembagian tugas yang jelas. Sehingga penanganan bencana bisa berjalan dengan efektif.
“Posisi Kementerian Sosial dalam penanganan bencana adalah makmum, sementara imamnya adalah BNPB,” kata Mensos Saifullah Yusuf.
Adapun logistik yang disediakan di dalam lumbung sosial antara lain tenda pengungsian, tenda keluarga, selimut, pakaian untuk dewasa dan anak-anak, makanan siap saji, kasur, dan lain-lain.
Apabila bencana terjadi dalam skala yang masif dan buffer stock dalam satu lumbung tidak mencukupi, akan dikirimkan logistik susulan dari lumbung terdekat lainnya. Bahkan dari gudang logistik di pusat.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengapreasiasi kerjasama dan koordinasi yang baik dengan Kemensos dalam upaya penanganan bencana.
Misalnya penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Suharyanto mengungkapkan upaya penanganan bersama Kemensos tersebut akan terus terjalin, bahkan ketika masa tanggap darurat berakhir. (*/S-01)