WMI Beri Penghargaan 2 Tokoh Perempuan Kabupaten Tegal

WANITA Muslimah Indonesia (WMI) se-Eks Karesidenan Pekalongan, Jawa Tengah, menggelar Halal bi Halal (Halbil) di Gedung Dadali Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Kamis (25/4).

Mereka kompak mengenakan busana muslimah warna ungu, yang diklaim sebagai warna yang netral dan elegan. Acara juga diisi dengan pentas seni yang bernuansa islami.

Founder yang juga Ketua Umum WMI, Dr. Aliefety Putu Garnida CHt SST SKM MPsi MHKes DISQUA MARS dalam acara halal bi halal ini sekaligus memberikan penghargaan kepada dua tokoh perempuan Kabupaten Tegal.

“Hari ini adalah acara halal bihalal Wanita Muslimah Indonesia eks Karesidenan Pekalongan, sekaligus memberikan penghargaan Citra Istakarya Nusantara untuk insan-insan yang berprestasi dan menginspirasi,” ujar Dr Aliefety.

BACA JUGA  Smartfren Sabet CSR dan PDB Awards 2024 dari Kementerian PDTT

Disebutkan, kedua perempuan yang mendapat penghargaan tersebut adalah mantan Bupati Tegal, Umi Azizah dan Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Tegal, Suspriyanti.

“Kriteria penghargaan Citra Istakaraya Nusantara ini oleh Wanita Muslimah Indonesia kepada wanita-wanita yang menjadi role model terbaik sesama muslimah, menginspirasi, mengedukasi yang kreatif dan inovatif,” terang Dr Alifiety.

Pemberian penghargaan tersebut, lanjut Dr Alifiety, berdasarkan penilaian dari Tim Wanita Muslimah Indonesia.

Ia menjelaskan, WMI bergerak di bidang kemanusiaan, budaya pariwisata, pendidikan, kesehatan, wirausaha dan industri kreatif serta pemerhati remaja, pemberdayaan wanita dan perlindungan anak dan keagamaan.

Untuk keanggotaan di Eks Karesidenan Pekalongan sebanyak 923 orang dan seluruh Indonesia sudah ada 4.923 orang tersebar di sejumlah daerah. Selain itu juga ada di Turki, Belanda, Australia, Hongkong dan Taiwan sudah ada perwakilan Wanita Muslimah Indonesia.

BACA JUGA  Dinilai Inspiratif, Sejumlah Tokoh Dapat Penghargaan dari FPPB

“Kami sedang menggalakkan lagi di negara tetangga Singapura dan Malaysia. Wanita Indonesia banyak yang menjadi tenaga kerja di negara lain itulah yang menjadi penyemagat bagi Wanita Muslimah Indonesia untuk menunjukkan wanita memiliki hak porsi yang sama dengan lelaki,” papar Dr. Alifiety .

Terkait dengan pemiliihan warna ungu, jelas dia, karena Wanita Muslimah Indonesia tidak identik warna politik.

“Kami memberikan warna yang berbeda secara psikologi warna, warna ungu adalah selain netral juga merupaka warna kedua setelah emas. Filosofi warna ungu adalah intelek, anggun, kreatif dan religius ada di warna ungu,” ucapnya.

Sementara itu, dalam penerimaan penghargaan Bupati Tegal periode 2019-2024 Umi Azizah berhalangan hadir diwakili oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tegal Nurhayati. (PAR/M-02)

BACA JUGA  Walikota Semarang Berkomitmen Dukung Pemberdayaan Perempuan

Dimitry Ramadan

Related Posts

KAI Daop 6 Yogyakarta Gelar Kompetisi Jurnalistik 2024

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mengundang para wartawan untuk mengikuti Kompetisi Jurnalistik 2024 yang bertema ‘Layanan Kereta Api yang Berkelanjutan dan Selamat untuk Transportasi Indonesia’. Kompetisi itu…

Densus 88 Latih 50 Eks Anggota JI Cara Service AC

SEBANYAK 50 orang mantan Jamaah Islamiyah (JI) yang sudah menjalani tahapan deradikalisasi dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mendapat pemberdayaan sosial dari Detasemen Khusus (Densus) 88, dengan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Ombudsman Apresiasi Kinerja Pelayanan Publik Pemda Jateng

  • December 2, 2024
Ombudsman Apresiasi Kinerja Pelayanan Publik Pemda Jateng

KAI Daop 6 Yogyakarta Gelar Kompetisi Jurnalistik 2024

  • December 2, 2024
KAI Daop 6 Yogyakarta Gelar Kompetisi Jurnalistik 2024

Densus 88 Latih 50 Eks Anggota JI Cara Service AC

  • December 2, 2024
Densus 88 Latih 50 Eks Anggota JI Cara Service AC

The 11Th Global Culture Festival Jadi Ajang Perkenalan Budaya

  • December 2, 2024
The 11Th Global Culture Festival Jadi Ajang Perkenalan Budaya

Migran Care Nilai Pemerintah Abai pada Pekerja Perempuan Migran

  • December 2, 2024
Migran Care Nilai Pemerintah Abai pada Pekerja Perempuan Migran

Cegah Radikalisme, Pemerintah Harus Bekali Pekerja Migran

  • December 2, 2024
Cegah Radikalisme, Pemerintah Harus Bekali Pekerja Migran