WANITA Muslimah Indonesia (WMI) se-Eks Karesidenan Pekalongan, Jawa Tengah, menggelar Halal bi Halal (Halbil) di Gedung Dadali Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Kamis (25/4).
Mereka kompak mengenakan busana muslimah warna ungu, yang diklaim sebagai warna yang netral dan elegan. Acara juga diisi dengan pentas seni yang bernuansa islami.
Founder yang juga Ketua Umum WMI, Dr. Aliefety Putu Garnida CHt SST SKM MPsi MHKes DISQUA MARS dalam acara halal bi halal ini sekaligus memberikan penghargaan kepada dua tokoh perempuan Kabupaten Tegal.
“Hari ini adalah acara halal bihalal Wanita Muslimah Indonesia eks Karesidenan Pekalongan, sekaligus memberikan penghargaan Citra Istakarya Nusantara untuk insan-insan yang berprestasi dan menginspirasi,” ujar Dr Aliefety.
Disebutkan, kedua perempuan yang mendapat penghargaan tersebut adalah mantan Bupati Tegal, Umi Azizah dan Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Tegal, Suspriyanti.
“Kriteria penghargaan Citra Istakaraya Nusantara ini oleh Wanita Muslimah Indonesia kepada wanita-wanita yang menjadi role model terbaik sesama muslimah, menginspirasi, mengedukasi yang kreatif dan inovatif,” terang Dr Alifiety.
Pemberian penghargaan tersebut, lanjut Dr Alifiety, berdasarkan penilaian dari Tim Wanita Muslimah Indonesia.
Ia menjelaskan, WMI bergerak di bidang kemanusiaan, budaya pariwisata, pendidikan, kesehatan, wirausaha dan industri kreatif serta pemerhati remaja, pemberdayaan wanita dan perlindungan anak dan keagamaan.
Untuk keanggotaan di Eks Karesidenan Pekalongan sebanyak 923 orang dan seluruh Indonesia sudah ada 4.923 orang tersebar di sejumlah daerah. Selain itu juga ada di Turki, Belanda, Australia, Hongkong dan Taiwan sudah ada perwakilan Wanita Muslimah Indonesia.
“Kami sedang menggalakkan lagi di negara tetangga Singapura dan Malaysia. Wanita Indonesia banyak yang menjadi tenaga kerja di negara lain itulah yang menjadi penyemagat bagi Wanita Muslimah Indonesia untuk menunjukkan wanita memiliki hak porsi yang sama dengan lelaki,” papar Dr. Alifiety .
Terkait dengan pemiliihan warna ungu, jelas dia, karena Wanita Muslimah Indonesia tidak identik warna politik.
“Kami memberikan warna yang berbeda secara psikologi warna, warna ungu adalah selain netral juga merupaka warna kedua setelah emas. Filosofi warna ungu adalah intelek, anggun, kreatif dan religius ada di warna ungu,” ucapnya.
Sementara itu, dalam penerimaan penghargaan Bupati Tegal periode 2019-2024 Umi Azizah berhalangan hadir diwakili oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tegal Nurhayati. (PAR/M-02)