SEKITAR 500 spesies atau 10% dari 5.000 spesies anggrek Indonesia adalah komoditas bernilai komersial untuk dikembangkan. Bahkan, di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta saja permintaan anggrek cukup tinggi
Bahkan menurut pada 2022, angrek menempati produksi tanaman tertinggi dari seluruh kategori komoditas florikultura pot, yakni 66.684 pot .
Terlepas dari minat yang tinggi terhadap tanaman anggrek, konsumen daerah perkotaan di Indonesia masih sering terkendala dalam perawatannya ketika memelihara anggrek di dalam ruangan.
Untuk itu sekelompok mahasiswa UGM mengembangkan kit lengkap pemeliharaan anggrek indoor dengan media autorepair dan relief national heritage.
“Pencinta tanaman anggrek di daerah perkotaan masih sering kesulitan dengan perawatan anggrek, maka kami merintis dan mengembangkan Fitovare sebagai inovasi smart urban gardening di Indonesia,” tutur Muhammad Ridwan Adyatama selaku ketua tim dalam keterangan kepada wartawan, Kamis (12/9).
Muhammad Ridwan menjelaskan kit pemeliharaan anggrek yang mereka kembangkan dilengkapi dengan perangkat IoT untuk memudahkan konsumen dalam memantau tanaman anggreknya.
“Kit yang kami kembangkan dilengkapi dengan teknologi internet of things agar pengguna dapat secara langsung memantau suhu dan kelembaban sekitar tanaman anggrek melalui telefon pintar,” urainya.
Meskipun kit yang ada sudah dapat membantu penggunanya dalam merawat anggrek, namun tim masih terus mengembangkan optimasi produk dari segi desain dan kualitas media tanam. (AGT/N-01)