
PETENIS putri Indonesia, Janice Tjen kembali membuat bangga bangsa. Ia mengukir sejarah dengan menjadi petenis pertama Indonesia yang memenangi gelar tunggal putri WTA setelah 23 tahun.
Sejarah itu dibuat Janice dengan menjuarai turnamen Chennai Open. Gelar itu sekaligus melengkapi kesuksesan Janice tersebut. Sehari sebelumnya Janice yang berpasangan dengan petenis Indonesia lainnya Aldila Sutjiadi menjadi juara di nomor ganda setalah mengalahkan unggulan pertama Storm Hunter/Monica Niculescu 7-5, 6-4.
Sementara di nomor tunggal putri, petenis berusia 23 tahun itu menjadi kampiun di ajang WTA 250 di India membungkam petenis Australia Kimberly Birrell dua set langsung 6-4, 6-3.
Atas kesuksesan tersebut peringkat Janice melesat ke urutan 53 dunia. Itu artinya dia berhasil melewati pencapaian mantan petenis Indonesia lainnya Angelique Widjaja yang sempat berada di peringkat 55. Adapun peringkat ganda Janice naik 18 strip ke peringkat 85 dunia.
Kebanggaan tenis Asia
Atas prestasi tersebut Menteri Pemuda dan Olahraga RI Erick Thohir dan Presiden Federasi Tenis Asia Yuriy Polskiy tidak kuasa untuk memujinya dan keberhasilannya merebut gelar juara tunggal WTA sebagai momen bersejarah.
“Selamat untuk petenis Indonesia, Janice Tjen yang berhasil menjadi juara Tunggal Putri pada WTA 250 Chennai Open 2025 di India,” kata Erick dikutip akun Instagramnya.
“Gelar juara ini mengakhiri puasa gelar Tunggal Putri dari Indonesia setelah terakhir kali Angelique Widjaja juara Pattaya Open pada 2002,” lanjutnya
Jadi inspirasi petenis muda
Sementara itu, Polskiy mengatakan sukses Janice adalah kebanggaan tenis Asia. Ia berharap perjalanan petenis kelahiran Jakarta 23 tahun silam itu menginspirasi petenis muda.
“Atas nama Federasi Tenis Asia, saya mengucapkan selamat yang sebesar-besarnya kepada Janice Tjen atas keberhasilannya menjadi petenis putri Indonesia pertama yang meraih gelar tunggal WTA dalam 23 tahun,” ujar Polskiy.
“Kemenangan bersejarah ini merupakan momen yang membanggakan bagi dunia tenis Indonesia dan Asia, sebuah cerminan bakat, kegigihan, dan keyakinan. Kemenangan Anda akan menginspirasi generasi baru pemain di seluruh benua ini.”
Saat ini Janice tercatat menjadi petenis Indonesia dengan peringkat tertinggi kedua dalam sejarah setelah Yayuk Basuki yang pernah menempati ranking ke-19 dunia. (*/N-01)









