Grand Syekh Al Azhar Serukan Kerukunan Umat Beragama

  • Global
  • July 10, 2024
  • 0 Comments

GRAND Syekh Al Azhar, Imam Akbar Ahmed  Prof. Dr. Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb  menyerukan kerukunan umat beragama.

Grand Syekh Al Azhar yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM) menyampaikan hal tersebut dalam kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Sebelum memberi kuliah umum di UIN, Grand Syekh Al Azhar diterima Presiden RI Joko Widodo. Keduanya juga mendiskusikan penyelesaian konflik di Gaza-Palestina.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia atas perjuangannya untuk membela saudara-saudara di Gaza Palestina.

Serta memperjuangkan gencatan senjata dan menyampaikan bantuan-bantuan kemanusiaan.

Dalam kuliah umumnya, Ath-Thayeb menyerukan pentingnya persatuan dan tidak tertipu dengan propaganda yang ingin memecah belah umat Islam dengan berbagai cara.

BACA JUGA  DHC BPK 45 Ajak Masyarakat Saling Menghormati dan Jaga Toleransi

Ia mengingatkan umat Islam untuk tidak menjadi umat yang inferior. “Umat Islam adalah umat besar yang telah berkontribusi besar terhadap peradaban dunia,” papar Ath-Thayyeb di Ciputat, Selasa (9/7).

Kerukunan Umat Beragama

Menurutnya  perpecahan sering lahir dari lisan dan pena para dai yang tidak memahami prioritas dan fiqih ikhtilaf (perbedaan).

“Mereka yang sibuk dengan perkara-perkara khilafiyah tapi lupa dengan isu-isu keumatan yang utama seperti isu Palestina, isu kemiskinan, dekadensi moral dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Grand Syekh menyerukan umat Islam untuk menjaga kerukunan umat beragama, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi dan para sahabat di mana mereka menghormati keyakinan agama lain.

“Menghormati tidak sama dengan meyakini. Yang kita lakukan adalah menghormati meskipun tetap keyakinan itu masing-masing,” tegas  Ath-Thayyeb.

BACA JUGA  Festival Lampion Waisak 2024, Tunjukkan Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama

Sementara itu alumni Al-Azhar dan mantan Rektor UIN Jakarta Prof M Quraish Shihab berbicara tentang moderasi beragama. Menurutnya, manifestasi nilai moderasi beragama di Indonesia bisa dilihat dari bentuk negara Indonesia.

“Indonesia tidak berbentuk negara sekuler dan juga tidak berbentuk negara agama, tapi negara Pancasila yang sila pertamanya adalah tauhid,” papar Prof. Quraish. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Prabowo: Uni Eropa Penting bagi Stabilitas Dunia

PRESIDEN RI Prabowo Subianto menegaskan pandangannya mengenai posisi strategis Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam menjaga stabilitas dan peradaban global. Menurutnya, kedua kekuatan tersebut memiliki peran penting dalam membentuk dunia…

100 Tahun Mahathir Mohamad: Jejak Panjang Negarawan Malaysia

PADA 10 Juli 2025, Tun Dr. Mahathir Mohamad resmi memasuki usia 100 tahun, menjadikannya salah satu tokoh politik tertua di dunia yang masih aktif memberikan pandangan dalam dinamika sosial-politik negaranya.…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Vietnam Jadi Korban Kedua Timnas di Leg 2 SEA V League

  • July 17, 2025
Vietnam Jadi Korban Kedua Timnas di Leg 2 SEA V League

UGM Klarifikasi Pernyataan Sofian Effendi Soal Ijazah Jokowi

  • July 17, 2025
UGM Klarifikasi Pernyataan Sofian Effendi Soal Ijazah Jokowi

Mantan Rektor UGM Minta Unggahan Live Streamingnya Dihapus

  • July 17, 2025
Mantan Rektor UGM Minta Unggahan Live Streamingnya Dihapus

Inovasi Javafon Ciptakan Plafon PVC Ramah Lingkungan

  • July 17, 2025
Inovasi  Javafon Ciptakan Plafon PVC Ramah Lingkungan

Timnas Harus Berjibaku dengan Arab Saudi dan Irak demi Tiket ke Piala Dunia

  • July 17, 2025
Timnas Harus Berjibaku dengan Arab Saudi dan Irak demi Tiket ke Piala Dunia

Polisi Sidoarjo Ungkap 59 Kasus Narkoba dalam Dua Bulan Terakhir

  • July 17, 2025
Polisi Sidoarjo Ungkap 59 Kasus Narkoba dalam Dua Bulan Terakhir