Badai Melissa Terjang Karibia, 50 Orang Tewas

BADAI Melissa akhirnya meninggalkan wilayah Karibia setelah menghantam Jamaika, Haiti, dan Kuba selama beberapa hari, menimbulkan kerusakan besar dan menewaskan sekitar 50 orang.

Badai kategori 5 itu menerjang Jamaika dengan kekuatan dahsyat pada Selasa (28/10). Hingga Jumat (31/10), warga mulai menilai besarnya kerugian dan memulai proses pemulihan.

Lebih dari 60 persen wilayah Jamaika masih tanpa aliran listrik, dan hampir separuh sistem air bersih tidak berfungsi. Di kota pesisir bersejarah Black River, di barat daya Jamaika, hingga 90 persen bangunan kehilangan atap, sementara tiang listrik tumbang dan struktur beton runtuh diterjang angin kencang.

“Orang-orang kelaparan,” kata Monique Powell, warga Greenfield, salah satu komunitas yang hancur akibat badai dilansir dari A

BACA JUGA  Duh! Bencana Hidrometeorologi Menimpa di Kota Sukabumi dalam Sepekan

“Semuanya hilang,” tambah Michelle Barnes, yang bersama anak perempuannya berusia 13 tahun berusaha mengamankan bantuan makanan dari toko-toko lokal yang membagikan persediaan mereka sebelum rusak terkena air.

Menurut penelitian Imperial College London, Badai Melissa termasuk salah satu badai terkuat yang pernah tercatat, dan kemungkinan kemunculannya meningkat empat kali lipat akibat perubahan iklim yang disebabkan manusia.

Menteri Informasi Jamaika, Dana Morris Dixon, mengatakan pemerintah masih memverifikasi laporan tambahan tentang korban jiwa.

“Saat ini tercatat 19 korban tewas yang terkonfirmasi, namun kami memperkirakan jumlah itu akan bertambah,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (31/10).

Di Haiti, pihak berwenang melaporkan sedikitnya 31 orang tewas dan 21 orang masih hilang, sebagian besar di wilayah selatan. Lebih dari 15.800 orang juga masih bertahan di tempat penampungan sementara.

BACA JUGA  Kendalikan Bencana Hidrometeorologi di Sumbar, BMKG Siap Gelar TMC

Sementara di Kuba, belum ada laporan korban jiwa hingga Jumat. Pemerintah Kuba mengevakuasi lebih dari 735.000 warga di bagian timur pulau untuk menghindari banjir besar yang masih berlangsung di beberapa daerah.

Badai Melissa dan tanggap darurat

Meski total kerugian belum dapat dipastikan, Jamaika telah menyiapkan dana tanggap darurat melalui obligasi bencana (catastrophe bond) yang diterbitkan bersama Bank Dunia.

Morris Dixon menjelaskan, obligasi yang diterbitkan pada 2024 tersebut memberi perlindungan finansial sebesar 150 juta dolar AS bagi Jamaika untuk empat musim badai ke depan.

“Dana ini memungkinkan kami merespons lebih cepat dan membantu masyarakat yang terdampak,” katanya. (*/S-01)

 

BACA JUGA  Banjir di Myanmar Akibatkan 113 Orang Tewas dan 64 Lainnya Hilang

Siswantini Suryandari

Related Posts

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

PEMERINTAH memastikan akan merevisi sejumlah regulasi terkait skema pembiayaan Koperasi Merah Putih. Salah satu perubahan paling krusial adalah penetapan pembayaran cicilan menggunakan dana desa, yang mencapai sekitar Rp40 triliun per…

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

DINAS Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggerakkan budaya literasi melalui program Musikaliterasi: Musik x Literasi Buku, yang digelar di Aula Balairung Disarpus, Sabtu (15/11). Program…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

  • November 15, 2025
Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

  • November 15, 2025
Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

  • November 15, 2025
Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

  • November 15, 2025
20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

  • November 15, 2025
Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025

  • November 15, 2025
Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025