MENTERI Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau Minyakita akan naik menjadi Rp15.500 per liter pada minggu depan.
“Sudah dibikin dan juga dibahas. Kenaikannya minggu depan,” ucap.Mendag di sela kegiatan Forum Sinergitas Ekspor “Strategi Hilirisasi Industri dalam Meningkatkan Ekspor Bernilai Tambah” di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/6)
Sebelumnya, harga HET Minyakita Rp14.000 per liter dan Kemendag mengusulkan kenaikan karena sudah waktunya untuk mengikuti nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang saat ini sudah melebihi Rp16.000.
Selain itu, HET Minyakita yang berlaku saat ini dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
“Karena kan disesuaikan juga, dulu kan rupiah Rp14.500, sekarang sudah Rp16.000 lebih. Nanti khawatir kalau nggak disesuaikan ekspornya jauh beda harganya. Nanti kami kurang lagi,” kata Mendag.
Kenaikan tersebut juga menyesuaikan dengan kenaikan harga bahan pokok lainnya, seperti beras yang saat ini mengalami kenaikan harga.
“Karena kan sekarang di pasar beras saja kan dari harga Rp10.900 per kg (beras premium) jadi Rp12.500 per kg. Jadi, naiknya Rp1.600, itu harga beras,” tutur Zulfikli Hasan yang akrab disapa Zulhas.
Meski begitu, ia menegaskan tidak ada rencana untuk mengubah aturan domestic market obligation (DMO) untuk bahan baku minyak goreng domestik.
Zulhas menilai naiknya harga Minyakita dari Rp14.000 menjadi Rp15.500 dinilai tetap akan lebih murah dari minyak goreng kemasan premium.
“Jadi, memang sudah saatnya (harga) Minyakita naik. Kalau minyak premium lebih mahal lagi (dari harga Minyakita),” kata Zulhas. (Ant/S-01)