
KEMENTERIAN Pertanian melakukan impor sapi perah dari Australia sebanyak 3.000 sapi.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengatakan bahwa sapi perah impor dari Australia telah masuk ke Indonesia.
Selain Australia, Kementerian akan mengimpor sapi perah dari Brazil, Vietnam, Denmark, dan Belanda untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.
“Kalau dari Brazil belum, kita lagi nunggu dari Brazil. Aturannya sih sudah bisa, kita lagi nunggu saja realisasinya,” kata Sudaryono di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/3).
Sudaryono menyebutkan pemerintah menargetkan ada sekitar 200.000 ekor sapi perah yang diimpor dari luar negeri hingga akhir 2025.
“Targetnya 200.000. Kita menuju ke sana ya. Kita berdoalah. Kita berharap investasi ini,” ujar Wamentan.
“Kita harus benar-benar membantu investor untuk perizinan maupun lahan dan lain-lainnya juga harus jalan,” lanjutnya.
Impor sapi perah untuk kurangi gap
Ia menambahkan pemerintah juga berupaya memaksimalkan seluruh susu yang diperah dari sapi-sapi dalam negeri terserap. Terutama untuk masuk dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kami lagi mendorong bagaimana industri susu yang existing mendapatkan porsi untuk Makan Bergizi Gratis,” ujarnya.
“Yang existing sudah ada di Baturaden, di Bogor, Puncak, dan lain-lain itu bisa diserap untuk makan bergizi,” lanjut Sudaryono.
Susu masuk dalam program MBG untuk memantik para pelaku usaha. Terutama yang bergerak di industri susu bahwa MBG dapat menjadi peluang pasar baru untuk berinvestasi.
Sudaryono juga menekankan kembali tujuan pemerintah untuk memperkecil jarak antara produksi susu dalam negeri dan luar negeri. (*/S-01)