PEMERINTAH Kabupaten Garut memperingatkan tujuh kecamatan di wilayah selatan Garut untuk mewaspadai potensi terjadinya gempa dan tsunami. Peringatan tersebut dikeluarkan berdasarkan Surat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor: B-399/BNPB/D-II/BP.03.02/08/2024 tanggal 23 Agustus 2024 tentang kesiapsiagaan zona megathrust
Sekretaris Daerah Garut, Nurdin Yana mengatakan, peringatan tersebut dikeluarkan Pemkab Garut menyusul adanya informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait kesiapsiagaan terutama beberapa wilayah zona megathrust Indonesia yang diperkirakan berpotensi terjadinya gempa besar dan tsunami.
“Berdasarkan surat yang diterima dari BNPB, memperingatkan 7 camat yang ada di wilayah Garut selatan dari mulai Camat Bungbulang, Caringin, Cibalong, Cikelet, Mekarmukti, Pakenjeng dan Pameungpeuk, masuk zona megathrush agar meningkatkan kewaspadaan,” katanya, Minggu (1/9/2024).
Ia mengatakan, langkah kesiapsiagaan harus dilakukan guna mengurangi risiko bencana. Selama ini setidaknya ada 9 langkah dihimbau dilakukan oleh para camat berada di wilayah masuk ke dalam zona megatrhrust.
“Sembilah langkah yang harus dilakukan mulai memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas normal namun fokus kewaspadaan, kesiapsiagaan (mitigasi) gempa bumi dan tsunami, serta ikuti informasi resmi BMKG. Kedua, para camat diimbau untuk meningkatkan koordinasi secara berkala dengan dinas/badan terkait dan pemerintah desa/kelurahan,”
Ketiga, camat diimbau melakukan pengecekan kembali kesiapan alat peringatan dini maupun sistem komunikasi kebencanaan, memastikan jalur evakuasi dan lapangan/bangunan tempat evakuasi sementara/akhir, dapat digunakan dan mudah diakses, pengecekan ketersediaan papan informasi, rambu dan arah evakuasi.
Dan keempat, camat imbau untuk meningkatkan pelaksanaan sosialisasi, edukasi peringatan dini, dan literasi kepada masyarakat.
Sosialisasikan jalur
Menurutnya, para camat di 7 wilayah diminta agar mensosialisasikan jalur evakuasi, tempat pengungsian/ tempat evakuasi sementara yang aman dan disepakati bersama dengan mempertimbangkan protokol kesehatan dan keselamatan. Namun, mereka juga diminta mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya yang ada yakni sumber daya manusia, sumber mata air, peralatan, logistik, dalam rangka kesiapsiagaan.
Menurutnya, pihaknya meminta para camat untuk mengoptimalkan peran forkopimcam, forum Kecamatan tangguh bencana, kencana, forum pengurangan risiko bencana (FPRB), serta relawan bencana dalam sosialisasi dan edukasi tentang kesiapsiagaan (mitigasi) bencana, khususnya di wilayah berisiko tinggi. Akan tetapi, camat juga diimbau agar mereka selalu berkoordinasi dalam penanganan darurat bencana.
“Imbauan untuk para camat di wilayah Garut selatan telah kami sampaikan melalui surat Nomor: 300.2.3/3460/BPBD tertanggal 26 Agustus 2024 dan mereka bisa melakukan koordinasi dalam penanganan dengan menghubungi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Garut melalui nomor HP Call Center BPBD Kabupaten Garut 0852-2061-1117,” paparnya. (YY/N-01)