MASALAH stunting tetap menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Garut. Untuk mempercepat penanganan stunting, Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, mengadakan pertemuan dengan tim dari Pusat Pelatihan, Pengembangan, dan Pemetaan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PKASN) Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk membahas penggalian data digitalisasi administrasi pemerintahan dalam upaya menangani masalah stunting di Kabupaten Garut.
Menurut Sekda Nurdin Yana, LAN adalah lembaga analisis di bawah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) yang ingin membuat formulasi dalam penanganan stunting. Permasalahan stunting cukup penting sehingga Pemkab Garut mengundang LAN untuk mengkaji lebih lanjut.
“Mereka akan menggali kondisi nyata di lapangan dengan studi kasus di Kabupaten Garut, untuk kemudian diformulasikan menjadi solusi yang bisa diterapkan di semua kabupaten/kota dalam menangani stunting,” ujar Nurdin Yana, Kamis (30/5/2024).
Ia menambahkan kajian yang dilakukan LAN mencakup aspek sumber daya manusia yang menangani stunting, aksesibilitas terkait kondisi stunting, dan digitalisasi data stunting yang ada di Kabupaten Garut saat ini.
Sekda berharap, melalui pertemuan ini, pemerintah daerah dapat berkoordinasi lebih lanjut dengan LAN untuk mendapatkan hasil kajian yang dapat diimplementasikan dalam penggalian data digitalisasi administrasi penanganan stunting sesuai situasi dan kondisi yang ada.
“Saya berharap teman-teman dari KB, Dinkes, maupun Kominfo bisa bersinergi untuk menyajikan data konkret yang dapat menjadi dasar bagi LAN dalam merumuskan solusi yang adaptif untuk kebutuhan pemerintah kabupaten/kota di Indonesia,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Analis Kebijakan PKASN LAN RI, Anna Marifa Ayu Kencana menyampaikan bahwa pada pertemuan ini pihaknya masih menggali data awal untuk digitalisasi administrasi pemerintahan terkait penurunan angka stunting di Kabupaten Garut.
“Dari data awal yang kami dapatkan, banyak informasi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan dan KB sebagai leading sector penanganan stunting di Garut,” jelas Anna.
Ia menjelaskan bahwa data yang sudah dikumpulkan akan dianalisis terlebih dahulu untuk memahami akar permasalahan penyebab tingginya angka stunting di Kabupaten Garut.
“Dan hubungannya dengan digitalisasi pemerintahan seperti apa, baru kemudian nanti kita mungkin akan menindaklanjuti dengan pertemuan-pertemuan selanjutnya, kemudian kita analisis datanya,” ungkapnya.
Anna menambahkan bahwa hasil dari analisis tersebut nantinya akan menjadi sebuah rekomendasi kebijakan yang akan diekspos untuk Kabupaten Garut. Ia beIa berharap, hasil analisis tersebut dapat bermanfaat bagi penurunan angka stunting di Kabupaten Garut.
“Mudah-mudahan hasilnya bisa (bermanfaat) selain buat kamu itu bisa bermanfaat untuk daerah karena kami ingin kita itu punya daerah mitra,” tandasnya. (*/S-01)