Bendesa Adat Serangan tidak Pernah Demo di Majelis Desa Adat

BENDESA Adat Serangan I Made Sedana menegaskan ia bersama prajuru tidak melakukan aksi demo di Kantor Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali pada Jumat siang (26/7).

Ia mengaku saat itu bersama prajuru hanya beraudiensi dengan pihak MDA terkait dengan hasil pemilihan Bendesa Adat Serangan.

Saat audiensi, rombongan Bendesa Adat Serangan diterima langsung Kepala Dinas Pemajuan Desa Adat (MDA Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra, Petajuh Agung MDA Bali Made Wena dan beberapa staf lainnya.

Pada saat yang sama ada kelompok lain yang diduga pendukung salah satu calon  yang melakukan aksi di depan Kantor MDA Bali.

“Kami beraudiensi dengan MDA. Bukan melakukan aksi. Sementara aksi dilakukan oleh kelompok lain, yang diduga pendukung salah satu calon,” kata Sedana, Sabtu (27/7).

Menurut Sedana, Bendesa Adat Serangan bersama para tokoh desa tidak ada hubungannya dengan panitia pemilih yang diduga cacat prosedural dan bertentangan dengan perarem desa.

BACA JUGA  Ditegur Pemprov Bali, SMAN 6 Denpasar Batal Pungut Sumbangan untuk Beli AC

Pihaknya menegaskan tidak ikut campur dengan masalah pemilihan sebab itu domain panitia pemilih.

“Kami sudah menerima hasil pemilihan. Namun karena ada banyak calon yang keberatan dengan alasan yang jelas maka kami harus menyelesaikannya di tingkat desa. Itu yang sesungguhnya terjadi. Kedatangan kami ke MDA bukan demo. Kami hanya beraudiensi ke MDA berdasarkan surat permohonan fasilitasi untuk diteruskan ke MDA,” tegasnya.

Audensi untuk Solusi

Dalam audiensi tersebut, pihak MDA melalui Made Wena menawarkan beberapa solusi. Pertama, semua menerima Bendesa yang terpilih oleh panitia dengan segala kekurangannya, bilamana tidak ada yang berkeberatan.

Kedua, menyempurnakan atau menyusun pararem baru. Kemudian opsi ketiga yaitu melakukan pemilihan ulang Bendesa.

BACA JUGA  Koster akan Sumbang 1500 Bola untuk Bali Grassroots Festival

MDA dalam kesempatan ini turut menyarankan Jro Bendesa dan prajuru untuk melakukan tindakan melaksanakan segera secara tegas dan sesuai apa isi dari SK Perpanjangan.

Kemudian meminta Berita Acara hasil keputusan audiensi dan segera melaksanakan rapat desa. Jadi tidak ada demo di depan Kantor MDA Bali.

Penjelasan ini dilakukan karena dalam sejumlah postingan di media sosial mengatakan jika Bendesa Adat Serangan melakukan demo.

Padahal dalam video yang beredar di berbagai platform media sosial, tidak ada wajah Bendesa Adat Serangan dan prajuru yang melakukan audiensi.

Sebab aksi itu isinya agar MDA segera mencabut SK perpanjangan masa jabatan Bendesa Adat Serangan dan menuntut pengesahan SK Bendesa adat Terpilih Periode 2024-2029.

“Niki berita salah. Kami di prajuru tidak ada demo, melainkan pendukung salah satu calon yang mengadakan demo. Bukan Jro Bendesa Serangan yang menggelar aksi di gedung MDA Provinsi Bali,” tegas Sedana.

BACA JUGA  NasDem Bali Berpotensi Dukung Petahana dalam Pilgub Bali

Karena aksi itu dilakukan bersamaan dengan saat kami beraudiensi dan banyak media mengira kami yang melakukan aksi demo,” ujarnya lagi.

Pihaknya akan menindaklanjuti hasil audiensi dengan permohonan audensi serta proses ngadagan atau pemilihan Jro Bendesa. Namun akan bergantung juga pada keputusan rapat desa nantinya.

KIsruh pemilihan Bendesa Adat Serangan terus menyisakan persoalan pelik. Kisruh tersebut berawal dari proses pemilihan Bendesa Adat yang dipaksakan untuk memenangkan salah satu calon tertentu dan melanggar perarem oleh panitia pemilihan. (Aci/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Bobotoh Pesta Juara Persib, Kota Bandung Tetap Aman

RIBUAN bobotoh pesta kemenangan dengan memadati berbagai titik di Kota Bandung, Jumat (9/5) malam setelah Persib Bandung bermain imbang lawan Barito Putera. Wali Kota Bandung Muhammad Farhan memastikan, kondisi tetap…

Tawuran Pelajar di Pati, Satu Orang Terluka

SEBUAH  insiden tawuran antar pelajar kembali mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Pati. Peristiwa melibatkan siswa dari dua sekolah menengah kejuruan, terjadi pada siang hari ini, Jumat (9/5), sekitar pukul 12.05…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Delapan Jemaah Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

  • May 10, 2025
Delapan Jemaah Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

Perketat Layanan Ibadah Untuk Jemaah Haji Khusus

  • May 10, 2025
Perketat Layanan Ibadah Untuk Jemaah Haji Khusus

BSI Raih Sertifikasi Internasional ISO 22301:2019

  • May 10, 2025
BSI Raih Sertifikasi Internasional ISO 22301:2019

Mendikdasmen Belum Diajak Diskusi Siswa Masuk Barak TNI

  • May 10, 2025
Mendikdasmen Belum Diajak Diskusi Siswa Masuk Barak TNI