
KANTOR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali terbakar, Rabu (26/6) sekitar pukul 12.37 Wita. Kebakaran terjadi saat percobaan sirene peringatan early warning system’ (EWS) dibunyikan yang biasanya diperingati setiap tanggal 26 setiap bulan. Kepala BPBD Bali Made Rentin membenarkan kejadian kebakaran tersebut. “Kami masih menelusuri penyebab terjadinya kebakaran, apakah karena arus pendek atau sebab lainnya. Mohon teman-teman media bersabar,” ujarnya.
Pantauan di lokasi, kebakaran terjadi di gedung Pusdalops BPBD Bali. Kebakaran terjadi di lantai 2 tempat logistik atau ruang Tim Reaksi Cepat (TRC). Api dengan cepat membubung tinggi karena saat bersamaan dengan angin yang sangat kencang.
Informasi di lokasi oleh beberapa staf BPBD Bali mengatakan saat terbakar, kantor berlantai tiga itu dalam kondisi lengang karena banyak staf yang sedang dinas di luar kota dalam rangka pemantauan peringatan bencana dan tugas lainnya.
“Banyak staf yang ada di Jembrana untuk tugas kebencanaan, ada yang ke beberapa lokasi acara yang semuanya berhubungan dengan kebencanaan. Di kantor tinggal beberapa orang staf saja sehingga sulit kontrol gedung yang begitu besar,” ujar seorang staf yang tidak mau disebutkan namanya.
Dalam gudang tersebut banyak tersimpan logistik yang mudah terbakar sehingga api cepat membesar dan menjalar hingga ke lantai tiga.
Api akhirnya bisa dijinakkan dalam waktu singkat karena lokasi yang sangat dekat dengan BPBD Kota Denpasar bagian Pemadaman Kebakaran (Damkar). Beberapa unit Damkar langsung meluncur ke lokasi dengan jarak tempuh yang tidak sampai 5 menit.
Ada 6 mobil Damkar yang langsung meluncur ke lokasi kebakaran baik dari Damkar Renon maupun Mahendradata. Hingga saat ini masih ditelusuri penyebab kebakaran. Namun dugaan sementara adalah akibat hubungan arus pendek. Petugas di lapangan belum menghitung total kerugian yang dialami. (Aci/S-01)