BAKAL Calon Wali Kota Bandung dari Partai Gerindra, Sonny Salimi, mencetuskan program Ngobrol Bareng Kang Sonny atau Ngabakso, sebagai salah satu cara untuk menyerap berbagai aspirasi dari warga. Program tersebut diharapkan bisa menjadi wadah yang terbuka bagi warga agar Kota Bandung makin juara.
“Program Ngabakso itu kalau dari arti kata, Ngobrol Bareng Kang Soni. Ya kita ngobrol-ngobrol ringan lah, biasanya yang ringan-ringan diobrolin itu bisa selesai,” ungkap Sonny usai kegiatan Ngabakso di Lapang Saparua, Kota Bandung Sabtu (13/7).
Menurut Sonny, melalui Ngabakso itu berbagai isu atau permasalahan di
Kota Bandung akan dibahas. Termasuk solusi serta aspirasi dari warga yang dinilai Sonny memiliki keragaman gagasan yang inovatif.
“Jadi kita akan membahas seputar apa yang terjadi hari ini di kota Bandung. Karena hari ini kan katanya ada macet, ada miskin, ada pinjol, ada judul, ya segala macam,” tuturnya.
Diakui Sonny, dengan gaya ngobrol santai tersebut diharapkan warga tidak
canggung untuk menyampaikan aspirasi atau mengadu berbagai permasalahan di Kota Bandung. Pasalnya, dia meyakini jika kolaborasi terjadi dengan warga, berbagai permasalahan di Kota Bandung bisa diatasi.
“Barangkali dengan ngobrol kita curhat semua masyarakat bisa ikut terlibat, menyampaikan ide, menyampaikan solusi, kita rumuskan menjadi kesepakatan bersama, menjadi tujuan bersama. Insya Allah seluruh masalah yang ada di kota Bandung akan kita bisa selesaikan bersama-sama,” terang Sonny.
Sonny pun menuturkan, jika warga Kota Bandung lebih menyukai metode diskusi dengan cara santai. Terlebih, warga Kota Bandung mayoritas lebih menyukai berbincang sambil nongkrong yang bisa memunculkan berbagai gagasan.
Sonny pun menggandeng beberapa publik figur yang bermain dalam serial film Preman Pensiun yaitu Dedi Moch Jamasari yang berperan sebagai Kang Gobang, Nendi Nurdin berperan sebagai tokoh bernama Junaedi. Serta Shendy Ilham yang berpedai sebagai Roy.
Kehadiran publik figur tersebut sebagai pesan terkait premanisme yang terjadi di Kota Bandung karena faktor ekonomi.
“Di program Ngabaso, disini menghadirkan figur artis dari sinteron Preman Pensiun, pesan pertamanya adalah premanis itu kan identik dengan premanisme. Premanisme identik dengan kemiskinan.”
‘Justru disini kita harus bahas terkait dengan masalah kemiskinan. Jangan sampai kemiskinan ini justru menghadirkan premanisme. Tapi kemiskinan harus menjadi sebuah kekuatan kita untuk bisa lebih maju lagi,” paparnya lagi.
Sonny menegaskan, program Ngabakso tersebut akan terus bergulir dengan berbagai isu dan permasalahan di Kota Bandung. Salimi mengaku, Ngabakso tersebut akan berpindah-pindah tempat untuk menjangkau warga yang ingin menyampaikan aspirasinya. (Rav/N-01)