
TIM SAR gabungan resmi tutup proses pencarian dua petani yang tertimbun longsor di kebun Ciniwung, Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Penutupan pencarian terhadap korban bernama Acu, 66, dan Aminudin, 54, lantaran tanah di sekitar masih labil dan beberapa kali longsor susulan sehingga sangat membahayakan keselamatan petugas.
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah mengatakan, proses pencarian terhadap 2 orang petani memasuki hari ke tujuh resmi ditutup lantaran kondisi medan berat dan terjal hingga longsor susulan masih terjadi karena tanah labil. Namun, pencarian yang dilakukannya sejak pertama hingga ketujuh hari tidak dilanjutkan dan berpengaruh terhadap keselamatan petugas.
Retakan tanah
“Kami meminta agar masyarakat supaya tidak lagi melakukan pencarian terhadap 2 orang korban, karena mencari korban juga harus adanya pendampingan dari petugas. Akan tetapi, kondisi sekarang pergerakan tanah longsor masih terjadi lantaran tanah labil hingga sudah terjadi retakan tanah,” katanya, Sabtu (5/7/2025).
Ia mengatakan, pihaknya meminta supaya masyarakat tidak melakukan pencarian dengan cara manual terhadap korban tanpa adanya pengawasan dari pihak berwenang, karena struktur tanah masih rawan, telah adanya retakan dan kemungkinan longsor susulan bisa terjadi. Namun, penutupan dilakukannya karena kondisi berbahaya terutama bagi keselamatan petugas
“Kami mengimbau warga Kampung Ciomas tidak melakukan pencarian secara manual kepada korban, karena pergerakan tanah masih terjadi hingga kemungkinan longsor susulan bisa terjadi. Saya tidak mau terjadi korban lainnya, karena lokasi berbahaya,” ujarnya.
Sudah ikhlas
Keluarga korban, Anah, 55, mengatakan, sejak keluarganya tertimbun longsor di kebun Ciniwung memang bagi keluarga berharap ditemukan, tapi melihat kondisi tanah labil hingga adanya longsor susulan waswas bagi petugas gabungan. Namun, selama pencarian pertama hingga ketujuh bagi keluarga sudah menggelar tahlilan dengan harapan ditemukan tetapi keluarga sudah ikhlas.
“Kami sangat berterima kasih kepada Tim SAR yang telah bekerja sejak pagi hingga sore secara sukarela mencari Acu dan Aminudin. Akan tetapi, pencarian yang ketujuh belum ada tanda-tanda ditemukan meski petugas menemukan sandal, batu asahan dan termos. Keluarga ikhlas atas kepergian keluarga yang kami cintai, semoga almarhum diampuni segala dosa dan diterima disisi Allah SWT,” paparnya.
Kronologis
Pelaksana Tugas Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Yayat Suryatna memaparkan, saat peristiwa itu terjadi ada empat tengah mencangkul di sawah dan memperbaiki saluran air. Nahas, dua dari keempat petani itu tertimbun longsor dari sebuah tebing setinggi 250 hingga 300 meter dengan bentangan longsor sejauh 750 meter hingga 1 kilometer, kedalaman tanah longsor 10 sampai 15 meter.
Petugas pun langsung melakukan proses pencarian. Namun mereka mengalami kendala, karena longsor susulan masih terjadi dan retakan tanah sudah melebar.
“Kami berupaya maksimal mencari 2 orang petani tertimbun longsor, karena memang saat kejadian terdengar keras oleh 2 saksi Feri, 35, dan Wawan Ahmad Muzaki, 51. Keduanya berhasil lari menyelamatkan diri. Selanjutnya mereka berusaha membantu kedua rekannya secara manual,” pungkasnya. (YY/N-01)