
PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah memperbanyak unit pompa penyedot air untuk mengatasi banjir rob yang melanda wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Langkah ini sebagai bagian dari penanganan jangka pendek menyusul arahan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursari Penanggungan, mengatakan pihaknya telah mengerahkan sejumlah unit pompa ke lokasi terdampak rob.
“Pompanisasi kami kerahkan dan sudah berjalan sejak beberapa hari lalu,” ujar Bergas di Semarang, Rabu (11/6).
Pompa tersebut dioperasikan secara dinamis, tergantung kondisi rob di lapangan. “Pompa dinyalakan atau dimatikan tergantung genangan air. Kalau air surut, pompanya berhenti,” jelasnya.
Total tiga unit pompa dikerahkan: dua dari Dinas Pusdataru dan satu dari BPBD Provinsi Jateng. Air rob disedot dan dibuang ke saluran terdekat atau sungai di sekitar lokasi. Durasi operasional pompa bersifat situasional, tergantung perkembangan kondisi rob.
Selain pompa, BPBD juga menurunkan kapal fiber atau Prau Katamaram untuk mendukung mobilitas siswa yang terdampak banjir rob.
“Kapal ini disiapkan untuk menjemput anak-anak sekolah dari rumah atau balai desa menuju sekolah,” terang Bergas.
Dua desa, yakni Desa Sriwulan dan Timbulsloko di Kecamatan Sayung, telah mengajukan permintaan sarana transportasi tersebut. Penggunaan kapal akan menyesuaikan dengan kedalaman genangan air.
Tak hanya itu, BPBD Provinsi Jateng juga akan melakukan edukasi kebencanaan kepada pelajar melalui pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMAN 1 Sayung pada Jumat (13/6).
Tanggul dan Parapet di Demak untuk Jalan Nasional
Terpisah, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengatakan penanganan rob Sayung juga dilakukan melalui pendekatan jangka panjang dan pendek. Selain rencana pembangunan tanggul laut (giant seawall), penanganan jangka pendek dilakukan terutama di area jalan nasional.
“Pemprov Jateng akan memasang parapet di depan pabrik Polytron. Setelah itu, air yang tergenang di jalan nasional akan kami sedot,” ujar Sumarno.
Ia menekankan pentingnya menjaga kondisi jalan nasional di Sayung tetap kering dan bebas dari genangan air. Eksekusi pemasangan parapet akan dilakukan oleh Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya.
Pemprov Jateng juga berencana melakukan pengerukan sungai di sekitar lokasi rob. Menurut Sumarno, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov akan terlibat aktif dalam penanganan ini.
“Semua OPD kita libatkan—Dinas PU Bina Marga, Pusdataru, Perakim, BPBD, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, hingga Biro Kesra. Kita keroyok bareng-bareng, supaya persoalan rob bisa segera tertangani,” pungkasnya. (Htm/S-01)