Gedung Sate Sebagai Cagar Budaya, Kegiatan Dibatasi

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerbitkan Surat Edaran (SE), tentang Pemanfaatan Gedung Sate sebagai Cagar Budaya untuk kegiatan pemerintahan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Adi Komar menyatakan kebijakan ini merupakan bagian dari upaya menjaga fungsi utama Gedung Sate sebagai pusat administrasi pemerintahan.

Sekaligus bangunan bersejarah yang memiliki nilai arsitektur tinggi dan menjadi simbol identitas masyarakat Jabar.

“SE Nomor: 37/KB.03.03.01/UM yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Herman Suryatman, pada 10 April 2025, yang menerangkan pemanfaatan Gedung Sate harus senantiasa memperhatikan aspek pelestarian,” papar Adi, Kamis (17/4).

Menurut Adi, Gedung Sate hanya diperbolehkan untuk kegiatan resmi pemerintahan dan tidak digunakan untuk kegiatan di luar kepentingan tersebut.

BACA JUGA  Pemkot Bandung Raih Penghargaan di Hari Jadi Provinsi Jabar

Surat edaran ini ditujukan kepada para Asisten Daerah, Staf Ahli Gubernur, serta Kepala Perangkat Daerah dan Biro di lingkungan Pemprov Jabar.

“Dengan tujuan untuk melestarikan, melindungi, dan memanfaatkan Gedung Sate sesuai statusnya sebagai Cagar Budaya,” kata Adi.

SE ini lanjut Adi, juga merujuk pada sejumlah regulasi, di antaranya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Serta Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Nomor PM.04/PW.007/MKP/2010 tentang Penetapan Bangunan Bersejarah di Kota Bandung sebagai Benda Cagar Budaya, Situs, atau Kawasan Cagar Budaya.

Selain itu, landasan hukum lainnya adalah Keputusan Gubernur Jabar Nomor 032/Kep.791-BPKAD/2021, tentang Status Penggunaan Barang Milik Daerah berupa tanah dan bangunan pada 35 Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Jabar.

BACA JUGA  Provinsi Jabar Kerjasama Sister Province dengan Provinsi Sichuan

“Dengan adanya SE ini, Pemprov Jabar menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian gedung, agar tetap dapat dimanfaatkan oleh generasi kini dan mendatang sebagai bagian dari warisan budaya yang bernilai tinggi,” pungkasnya. (Rava/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier Khidmat

PERNIKAHAN Luna Maya resmi menikah dengan Maxime Bouttier pada Rabu, 7 Mei 2025, di COMO Shambhala Estate, Gianyar, Bali. Pernikahan Luna Maya ini menggabungkan nuansa adat Jawa dan berlangsung secara…

Kasus Jemaah Haji Nonprosedural Terus Bertambah

POLRESTA Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan keberangkatan 36 calon jemaah haji nonprosedural/ilegal ke Tanah Suci melalui Bandara Soetta. Kasat Reskim Polres Bandara Soetta, Komisaris Polisi Yandri Mono…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier Khidmat

  • May 8, 2025
Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier Khidmat

Kasus Jemaah Haji Nonprosedural Terus Bertambah

  • May 8, 2025
Kasus Jemaah Haji Nonprosedural Terus Bertambah

Pemkab Samosir Terima 18 Sertifikat Tanah Guna Percepat Pembangunan

  • May 8, 2025
Pemkab Samosir Terima 18 Sertifikat Tanah Guna Percepat Pembangunan

Kemenag Luncurkan Pusat Kendali Haji

  • May 8, 2025
Kemenag Luncurkan Pusat Kendali Haji