
KORBAN dokter PA bertambah dua orang yang telah melaporkan ke polisi. Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan meminta korban lain untuk tidak ragu melapor ke pihak kepolisian.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberikan pendampingan untuk memberikan rasa aman terhadap para korban. “Jangan takut, silakan korban lapor, kita dampingi,” tegas Erwan, Jumat (11/4).
Menurut Erwan, kini polisi tengah melakukan penyelidikan terhadap dua orang lain yang diduga kuat turut menjadi korban pelecehan seksual PA.
Adanya dua korban lainnya berarti ada tiga orang yang diduga menjadi korban dokter PA mengalami kekerasan seskual yang kini tengah diselidiki polisi.
Erwan turut mengutuk perbuatan bejat PAP yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Dia turut menyentil manajemen Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk melakukan evaluasi agar hal serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Saya sangat menyayangkan sekali seorang calon dokter spesialis, masih muda, usia 31 tahun melakukan hal-hal yang tidak senonoh, yang tidak patut. Ini jadi pelajaran buat kita dan RSHS untuk bisa lebih memperketat lagi,” tutur Erwan.
PA tengah menempuh pendidikan spesialis di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) atau dokter residen di RSHS Bandung.
PA diduga melakukan rudapaksa terhadap FH (21), anak pasien yang tengah menjalani perawatan di RSHS. Peristiwa itu terjadi pada 18 Maret 2025.
Polisi dari Ditkrimum Polda Jabar telah menetapkan PA sebagai tersangka dan masih melakukan pengembangan dari kasus tersebut. (Rava/S-01)