Cegah PHK Massal, Gubernur Riau Minta PT Sambu Tetap Beroperasi 

GUBERNUR Riau, Abdul Wahid menyebutkan penurunan produksi kelapa secara drastis menjadi penyebab utama pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di PT Sambu Group di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

“PHK PT Sambu di Inhil, saya lihat memang ada penurunan jumlah produksi. Karena memang rata-rata ada trek,” kata Abdul Wahid, Selasa (8/4).

Menurutnya, kondisi trek atau masa tidak berbuah yang dialami oleh tanaman kelapa tahun ini cukup parah. Di Inhil, sebagai sentra kelapa nasional, produksi kelapa disebut menurun hingga 50 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Jadi tahun ini sangat trek buah kelapa di Indragiri Hilir ya, itu mencapai 50%. Biasanya produksi kalau satu hektare itu umpamanya 10 ribu, sekarang produksinya tinggal 5 ribu bahkan di bawah itu,” jelasnya.

BACA JUGA  Waspadai Cuaca Ekstrem Periode Natal dan Tahun Baru

Cuaca ekstrem

Diungkapkan, fenomena cuaca ekstrem seperti El Nino turut memperparah kondisi ini, di samping faktor usia tanaman yang sudah tua dan rusaknya lahan akibat instrusi air laut.

Ia menambahkan, sebagian besar petani di Inhil masih menggunakan sistem pertanian tradisional yang kurang adaptif terhadap perubahan iklim.

“Nah, saya minta semoga ini tidak berlangsung lama, mungkin karena El Nino atau masalah lainnya kita enggak tahu. Masyarakat juga masih tradisional, perlu peremajaan pohon kelapa yang sudah tua dan akibat instruksi air laut,” ungkapnya.

Diterangkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perkebunan Provinsi Riau dan instansi terkait untuk segera mencari solusi jangka pendek maupun jangka panjang. Program peremajaan tanaman kelapa disebut sebagai salah satu prioritas penanganan.

BACA JUGA  Pj Gubernur Jateng Minta Masyarakat Waspada Potensi Bencana

“Nah saya sudah bicara juga dengan Dinas Perkebunan dan dinas terkait, saya minta ada penanggulangan,” ungkapnya.

Jaga keberlangsungan

Tidak hanya fokus pada aspek pertanian, Gubernur juga menyoroti sisi ketenagakerjaan. Ia menegaskan PT Sambu agar tetap menjaga keberlangsungan operasional perusahaan meskipun produksi sedang menurun, agar tidak berdampak besar pada karyawan dan ekonomi lokal.

Gubernur Abdul Wahid berharap perusahaan bisa bertahan di tengah kondisi itu sembari pemerintah berupaya mengatasi permasalahan di tingkat hulu.

“Saya minta kepada PT Sambu untuk tetap beroperasi supaya tidak ada pemutusan kerja,” pungkasnya. (Rud/N-01)

BACA JUGA  Dua Bibit Siklon Tropis Aktif Kepung Indonesia

Dimitry Ramadan

Related Posts

TPG Rp1,2 M belum Cair, 300 Kepsek di Taput Pusing

SEKITAR 300 kepala sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara masih menanti pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) triwulan IV tahun anggaran 2024 yang belum juga disalurkan. Padahal, TPG untuk triwulan I tahun…

UNS Rekomendasikan Konsep Pendidikan Sekolah Rakyat

UNIVERSITAS Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan terlibat memberikan rekomendasi konsep pendidikan untuk Sekolah Rakyat. Tujuannya agar ke depan program ini benar-benar dapat menjadi wadah pendidikan yang memperkuat karakter anak bangsa.…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

TPG Rp1,2 M belum Cair, 300 Kepsek di Taput Pusing

  • May 10, 2025
TPG Rp1,2 M belum Cair, 300 Kepsek di Taput Pusing

Redam Electric PLN, Petrokimia Rebut Posisi Ketiga

  • May 10, 2025
Redam Electric PLN, Petrokimia Rebut Posisi Ketiga

UNS Rekomendasikan Konsep Pendidikan Sekolah Rakyat

  • May 10, 2025
UNS Rekomendasikan Konsep Pendidikan Sekolah Rakyat

Delapan Jemaah Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

  • May 10, 2025
Delapan Jemaah Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci