
KEMENTRIAN Pertanian bakal memberikan bibit dan pupuk kepada petani yang gagal panen terdampak banjir di Kabupaten Grobogan dalam beberapa hari terakhir.
“Masalah sawah (terdampak banjir), tentu akan kami lihat nanti. Kita akan tanggung jawab karena kita punya BUMD menangani (bidang Pangan) itu,’ kata Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, Senin (10/3).
“Nanti kita hitung, kita bantu, Insya Allah. Gak perlu khawatir,” kata Taj Yasin di sela-sela kegiatan mendampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menengok gerai pangan murah di PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Semarang.
Untuk menunjang upaya itu, kata dia, Pemprov Jateng dan Pemkab Grobogan perlu menghitung betul seberapa banyak warga yang terdampak banjir.
Menyusul jebolnya tanggul Sungai Tuntang dan Klitih, serta luapan Sungai Tuntang, Lusi dan Glugu.
Sementara itu, Wamentan, Sudaryono berharap, usai banjir surut, petani tidak terbebani ongkos menanam lagi. Oleh karena itu, perlu diupayakan bibit yang disalurkan tanpa biaya.
“Kemudian mendayagunakan alsintan (alat mesin pertanian) yang sudah ada, supaya cepat mengolah tanahnya agar tidak lama,” kata dia.
Petani terdampak banjir Grobogan dapat bantuan pupuk
Selain upaya intervensi bibit dan alsintan, pihaknya telah berkomunikasi dengan PT Pupuk Indonesia sebagai produsen dan penyalur pupuk.
Perusahaan negara tersebut diminta untuk mengupayakan agar petani yang terdampak banjir untuk mendapatkan akses pupuk.
“Bagaimana (petani) yang gagal panen itu bisa mendapatkan semacam perlakuan khusus, apakah pakai program CSR (Corporate Social Responsibility) atau apa,” kata dia.
Bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan menyusul jebolnya tanggul Sungai Tuntang dan Klitih, serta luapan Sungai Tuntang, Lusi dan Glugu.
Berdasarkan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jateng, per Minggu (9/3) pukul 23.00 WIB, banjir melanda enam kecamatan.
Yaitu Kedungjati, Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Gubug, dan Tegowanu. Banjir terjadi sejak Sabtu (8/3).
Banjir dengan ketinggian antara 10-100 cm tersebut juga berdampak pada 4.271 kepala keluarga, dan 280 orang mengungsi.
Jalan penghubung terputus kurang lebih 50 meter antara Dusun Planjaran-Dusun Mintreng Desa Baturagung Kecamatan Gubug.
Untuk sementara, sebagian warga diungsikan di Gereja Tempurung Desa Ringinkidul, Masjid Baitul Makmur Ringinkidul, dan Balai Desa Baturagung.
Dan Pos lapangan di Desa Ringin Kidul, dan pendampingan penanganan darurat oleh BPBD Provinsi Jateng.(Htm/S-01)