BMKG Pastikan Gempa Aceh tidak Berpotensi Tsunami

BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa yang terjadi Samudera Hindia sebelah barat Kabupaten Aceh Selatan, Provinsi Aceh tidak akan menimbulkan tsunami.

Hal itu diungkapkan Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono Jumat (31/1). Menurutnya kepastian tersebut didapatkan berdasarkan hasil pemodelan sumber gempa yang dilakukan tim BMKG.

Dari deteksi itu diketahui pusat gempa bumi tektonik terletak di laut pada kedalaman 59 kilometer dengan koordinat 3,15° Lintang Utara (LU); 96,95° Bujur Timur (BT), atau berjarak 28 kilometer barat daya Kota Tapaktuan, Aceh Selatan.

Gempa bumi dengan parameter terkini sebesar 5,2 magnitudo itu dipicu akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang bersubduksi ke bawah Pulau Sumatera.

BACA JUGA  Hampir Seluruh Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Mudah Terbakar

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan BMKG diketahui mekanisme pergerakan batuan lempeng itu adalah oblique normal. “Dari pemodelan ini menunjukkan gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” ujarnya.

Sebelumya diberitakan bahwa terjadi gempa di Aceh dengan 6,2 magnitudo. Gempa itu dideteksi mengguncang sejumlah daerah beberapa saat pada pukul 18.03 WIB di Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Simelue, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues, Aceh Timur, Kota Banda Aceh dengan skala intensitas III-IV MMI (getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Tetap tenang

Bahkan hingga ke Kota Medan, Sumatera Utara dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

BACA JUGA  BMKG Sarankan Sistem Peringatan Dini Gunakan Kearifan Lokal

“Tiga kali gempa susulan yang tercatat hingga pukul 18.35 WIB dengan magnitudo terbesarnya 3,8,” kata dia.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang diragukan kebenarannya sampai hasil analisis peristiwa menyeluruh.

Hasil analisa tersebut biasa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi BMKG. Selain itu, masyarakat diharapkan menaati panduan mitigasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). (*/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Pentingnya Mengenali Tanda-tanda Rip Current di Pantai

DOSEN Sekolah Vokasi, Hendi Fachturohman, S.Si., M.Sc., mengingatkan, siapa pun yang berkunjung di kawasan Pantai Selatan, Yogyakarta agar lebih berhati hati dan mengenali lingkungan. Menurut dia, kawasan pantai Samudera Hindia…

KAI Daop 6 Siap Berlakukan Gapeka Baru

PT KAI Daop 6 Yogyakarta mulai besok (Kamis, 1/2/2025) memberlakukan Gapeka (Grafik Perjalanan Kereta Api) yang baru. Gapeka merupakan dokumen yang berisi pedoman pengaturan dan pelaksanaan perjalanan kereta api dan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pentingnya Mengenali Tanda-tanda Rip Current di Pantai

  • January 31, 2025
Pentingnya Mengenali Tanda-tanda Rip Current di Pantai

KAI Daop 6 Siap Berlakukan Gapeka Baru

  • January 31, 2025
KAI Daop 6 Siap Berlakukan Gapeka Baru

Wamenkes Sebut Penanganan TBC di Sleman Bisa Jadi Contoh

  • January 31, 2025
Wamenkes Sebut Penanganan TBC di Sleman Bisa Jadi Contoh

Desainer Asal Jogja Menangi Sayembara Logo HUT ke-280 Kota Solo

  • January 31, 2025
Desainer Asal Jogja Menangi Sayembara Logo HUT ke-280 Kota Solo

Kereta Perintis Batara Kresna Bakal Lebih Cepat Mulai Besok

  • January 31, 2025
Kereta Perintis Batara Kresna Bakal Lebih Cepat Mulai Besok

BMKG Pastikan Gempa Aceh tidak Berpotensi Tsunami

  • January 31, 2025
BMKG Pastikan Gempa Aceh tidak Berpotensi Tsunami