STASIUN Tuntang, Jawa Tengah pernah disinggahi oleh penyair kenamaan Prancis abd-19, Arthur Rimbaud pada 1876.
Untuk menandai jejak perjalanan Arthur Rimbaud di Stasiun Tuntang, Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone meresmikan peletakan plakat Arthur di Stasiun Tuntang Jawa Tengah, Kamis (5/12).
Plakat ini sebagai napak tilas Arthur Rimbaud di Stasiun Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Duta Besar Fabien Penone mengatakan peletakan plakat ini diharapkan menjadi distinasi pariwisata yang menarik bagi wisatawan mancanegara khususnya wisatawan Prancis.
“Melalui pemasangan dua plakat peringatan yang berselang waktu 27 tahun, di Salatiga kemudian di Tuntang,” kata Fabien Penone.
“Kami berharap dengan didukung oleh pihak berwenang Indonesia, dapat membangun fondasi tujuan perjalanan budaya di Jawa Tengah akan menarik wisatawan Prancis dan mancanegara, serta para peminat budaya,” lanjutnya.
Ia percaya adanya pemasangan plajat Arthur Rimbaud ini akan menjadi kontribusi penting bagi peningkatan kemitraan budaya antara Prancis dan Indonesia.
Juga pembangunan jembatan penghubung baru antara kedua negara kita.
Kedua hal ini merupakan prioritas yang diidentifikasi bersama oleh Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto.
Dan menjadi inti dari peringatan ke-75 tahun hubungan diplomatik Prancis-Indonesia, yang akan berlangsung di sepanjang tahun 2025.
“Saya amat senang bahwa acara hari ini akan menjadi acara pendahuluan bagi perayaan bersama tersebut.
Thank you. Terima kasih banyak.” tandas Dubes Fabien Panone.
Plakat yang letaknya di dalam Stasiun Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini memiliki nilai historis.
Plakat di Stasiun Tuntang
Sebab Stasiun Tawang sebagai salah satu tempat yang disinggahi oleh Arthur Rimbaud dalam perjalanan hidupnya yang penuh petualangan pada 1876.
Arthur Rimbaud, lahir pada 20 Oktober 1854 di Charleville. Ia adalah salah satu penyair terbesar Prancis abad ke-19.
Di usia yang sangat muda, Arthur menghasilkan karya-karya fenomenal, namun pada usia 21 tahun ia memutuskan meninggalkan dunia sastra untuk menjelajahi dunia.
Salah satu perjalanannya membawanya ke Indonesia pada 1876. Pada 1 Agustus 1876, Rimbaud tiba di Semarang melanjutkan perjalanan dengan kereta api ke Stasiun Tuntang.
Ia kemudian berjalan kaki ke Salatiga. Ia tinggal selama dua minggu lalu menghilang, dan muncul kembali empat bulan kemudian di Prancis.
Direktur Utama PT KAI Wisata, Hendy Helmy menyampaikan bahwa KAI Wisata sangat mendukung kegiatan ini sebagai bentuk komitmen dalam melestarikan sejarah dan budaya perkeretaapian di Indonesia.
“Dengan menambahkan informasi sejarah Arthur Rimbaud di Stasiun Tuntang, Kami berharap destinasi ini semakin menarik bagi wisatawan lokal dan internasional khususnya dari Prancis,” kata Hendy.
“Kami percaya kolaborasi ini akan membawa dampak positif bagi pariwisata heritage di Jawa Tengah,” lanjutnya.
Prakarsa ini bertujuan menciptakan sebuah napak tilas yang dapat meningkatkan arus wisatawan Prancis dan internasional ke bagian provinsi Jawa Tengah ini.
Sekaligus melengkapi berbagai prakarsa dari Prancis dan para pemangku kepentingan lokal KAI Wisata mendukung penuh peringatan perjalanan penyair legendaris Prancis, Arthur Rimbaud, di Stasiun Tuntang.
Dengan melibatkan komunitas internasional, khususnya Prancis, peringatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada sektor pariwisata heritage di Indonesia. (Htm/S-01
)