Pemprov Jateng Mitigasi Bencana Memasuki Musim Hujan

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah mulai melakukan mitigasi bencana, seiring dengan masuknya musim penghujan.

Pemetaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, potensi bencana yang mungkin terjadi pada musim penghujan adalah banjir dan longsor.

Setidaknya ada sekitar 104.332 hektare daerah rawan banjir kelas tinggi dan 1.020.772 hektare daerah rawan longsor kelas tinggi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan musim hujan akan belangsung selama enam bulan, sejak September 2024 hingga puncaknya Februari 2025.

“Langkah yang dilakukan adalah sudah ada kebijakan yang diterbitkan, koordinasi, pendataan kesiapan sarana prasarana, peningkatan kesadaran masyarakat, aktivasi posko siaga bencana,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jateng Provinsi Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan.

BACA JUGA  Awas! Ini Penyakit yang Mengintai saat Musim Hujan

Selain itu ada pelatihan tim reaksi cepat, dan lainnya. Hal itu disampaikan oleh Bergas saat menyampaikan paparan kepada Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat (1/11).

Menurutnya mitigasi ini penting, berkaca dari penanganan bencana selama musim kemarau yang berjalan cukup baik.

Berdasarkan  catatan BPBD Provinsi Jateng, pada periode 1 Januari-31 Oktober 2024, kebakaran hutan dan lahan di Jawa Tengah tercatat sebanyak 216 kejadian yang tersebar di 26 kabupaten/kota.

Luasan yang terdampak sekitar 251 hektare. Jumlah itu lebih rendah dari periode yang sama pada tahun 2023.

Yaitu 325 kejadian karhutla dan TPA di 32 kabupaten/kota. Luasan yang terdampak mencapai 795,665 hektare.

BACA JUGA  35 Kantor Pertanahan di Jateng Berbasis Elektronik

Bergas mengatakan pola penanganan kekeringan pada tahun 2023 dan 2024 sangat terlihat. Upaya yang dilakukan mengalokasi anggaran melalui APBD, melibatkan CSR perusahaan dan APBN.

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menegaskan mitigasi potensi bencana alam harus terus dilakukan. Termasuk melakukan apel siaga dan pengecekan seluruh sarana prasarana serta logistik.

Nana juga menyoroti perihal abrasi dan penurunan muka tanah di wilayah Pantura. Ia berharap ada koordinasi antara BPBD dan dinas terkait termasuk Kementerian lembaga.

“Perbanyak tanam mangrove untuk mengurangi abrasi karena daerah Pantura juga ada penurunan tanah,” jelasnya. (Htm/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Ombudsman Curiga Ada Modus di Balik Pemailitan Sritex

LEMBAGA Ombudsman RI mencurigai kemungkinan adanya modus nakal di balik upaya mempailitkan perusahaan raksasa tekstil Sritex. Apalagi Undang-Undang Kepailitan dinilai pernuh persoalan, hingga perlu dikoreksi . “Banyak modus modus di…

Walikota Semarang Berkomitmen Dukung Pemberdayaan Perempuan

WALI kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berkomitmen untuk selalu mendukung kegiatan pemberdayaan perempuan. Salah satunya lewat Festival Perempuan Indonesia (FESPERIN) 2024. Ia mengaku, acara yang digelar oleh Maheswari Nusantara di…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

KPK Sesali Keputusan PN Jaksel Menangkan Praperadilan Sahbirin

  • November 12, 2024
KPK Sesali Keputusan PN Jaksel Menangkan Praperadilan Sahbirin

Ombudsman Curiga Ada Modus di Balik Pemailitan Sritex

  • November 12, 2024
Ombudsman Curiga Ada Modus di Balik Pemailitan Sritex

Rendahnya Literasi dan Kesadaran Masyarakat jadi Celah Penipuan

  • November 12, 2024
Rendahnya Literasi dan Kesadaran Masyarakat jadi Celah Penipuan

Walikota Semarang Berkomitmen Dukung Pemberdayaan Perempuan

  • November 12, 2024
Walikota Semarang Berkomitmen Dukung Pemberdayaan Perempuan

Prototipe Mobil Karya Mahasiswa UGM Raih Prestasi di AS

  • November 12, 2024
Prototipe Mobil Karya Mahasiswa UGM Raih Prestasi  di AS

Viral Wali Murid Paksa Siswa SMA Sujud Menggonggong

  • November 12, 2024
Viral Wali Murid Paksa Siswa SMA Sujud Menggonggong