PENJABAT Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengaku resah dengan ulah gangster yang belakangan marak di Kota Semarang. Pasalnya, tindakan mereka sudah mengarah pada kriminalitas dan ironisnya sebagian pelakunya masih usia sekolah.
“Perlu ada shock therapy terhadap kegiatan yang mengarah kepada kriminalitas,” kata Nana seusai rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, di kantornya, pada Rabu (2/9/2024.)
Berdasarkan data kepolisian, tercatat selama 2024 terdapat 135 kejadian kriminal di Jawa Tengah yang dilakukan para gangster. Pelakunya terdiri dari 126 orang dewasa dan 201 pemuda di bawah umur.
“Ada di antara kelompok itu masih anak SMP dan SMA yang memang sedang mencari jati diri. Ini perlu ada upaya-upaya edukasi terhadap mereka,” ujarnya.
Pada 1 Oktober 2024 lalu, Polrestabes Semarang juga telah membubarkan sebanyak 19 kelompok gangster yang ada di daerahnya. Menurut Nana, perlu dilakukan upaya-upaya preventif supaya tidak muncul lagi gangster.
Beri apresiasi
Mantan Kapolda Sulawesi Selatan itu mengapresiasi lembaga yang sudah melakukan upaya tersebut. Salah satunya yang dilakukan kejaksaan melalui program jaksa masuk sekolah. Program ini bertujuan memberi pengenalan, serta pembinaan hukum sejak dini.
Pemprov Jawa Tengah pun sudah melakukan upaya serupa dengan memberikan edukasi kepada para siswa “Jadi anak-anak itu akan terus kita bina,” ucap Nana.
Selain memberikan edukasi kepada siswa, orang tua juga perlu diberi sosialisasi agar mengawasi anak-anak mereka. Orang tua dan anak harus punya kedekatan agar tidak ada gangguan hubungan yang berpengaruh pada karakter anak. (Htm/N-01)