BALI akan menjadi tuan rumah World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan digelar di Nusa Dua Bali Mei mendatang. Konferensi dunia soal air ini akan digelar pada 18-25 Mei.
Untuk mendukung event ini, sebagai tuan rumah, Bali telah melakukan berbagai upaya untuk menyukseskan acara yang akan melibatkan banyak negara di dunia tersebut. Salah satunya adalah upacara Segara Kerthi yang akan digelar di kawasan Pantai Bali Turtle Island Development (BTID), Desa Serangan, Kota Denpasar. Upacara ini bertepatan dengan perayaan Tumpek Uye, Sabtu (18/5).
Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, Bali selaku tuan rumah harus menyiapkan yang terbaik bagi para peserta, termasuk para kepala negara yang akan hadir nanti. Segala cara ditempuh termasuk upacara Segara Kerthi.
Dalam agama dan budaya di Bali, air dalam kehidupan masyarakat Bali diposisikan sebagai suatu yang sangat mulia karena merupakan sumber kehidupan. Hal ini tercermin dengan adanya tempat suci pada sumber mata air.
“Upacara Segara Kerthi menjadi bagian penting dalam pemuliaan air dan sangat relevan dengan perhelatan WWF ke-10 di Nusa Dua Bali,” ujarnya, Minggu (21/4/2024).
Upacara Segara Kerthi kali ini mengambil tema ‘Merawat Air Melindungi Sarwa Prani’. Upacara Segara Kerthi bertujuan memohon anugerah agar laut bersih sekala dan niskala serta penyelenggaraan WWF ke-10 berjalan lancar dan sukses. Kegiatan itu nantinya akan melibatkan panitia nasional dan peserta WWF, Gubernur dan Pimpinan OPD Pemprov Bali, Bupati/Walikota se-Bali, pejabat instansi vertikal, tokoh adat dan masyarakat Desa Adat Serangan yang mewilayahi kawasan Pantai BTID.
Selain diisi ritual dan pertunjukan budaya dengan pementasan tari, pada rangkaian Upacara Segara Kerthi juga akan dilaksanakan pelepasan satwa ke alam bebas yang meliputi 1.000 ekor tukik,1.000 ekor burung dan 5 ekor penyu.
Dukungan lainnya, Pemprov Bali menyiapkan penyambutan delegasi VVIP dengan Tari Pendet yang melibatkan penari remaja dan penyambutan oleh pelajar SMA yang membawa bendera dengan iringan baleganjur di sejumlah titik pada jalur yang dilalui delegasi. Selanjutnya, Pemprov Bali juga melakukan penataan pada rute dan area kegiatan WWF.
“Langkah yang kami tempuh adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, penertiban baliho, spanduk, banner serta pemeliharaan jalan dan taman di sepanjang rute yang akan dilalui para delegasi,” katanya.
Untuk menyemarakkan perhelatan WWF ke-10, Pemprov Bali juga akan mendukung dengan pemasangan 2.600 penjor di sejumlah titik tujuan para delegasi. Dengan dukungan penuh dari berbagai komponen, Mahendra Jaya berharap pelaksanaan WWF ke-10 akan berjalan lancar dan membawa manfaat bagi dunia, khususnya masyarakat Bali. (ARD/M-01)