Upacara Water Purification di KEK Kura-Kura Bali Tandai Dimulainya WWF ke-10

KONFERENSI World Water Forum (WWF) ke-10 resmi dimulai. Hal itu ditandai dengan upacara water purification atau upacara pemurnian air di Kura-Kura Bali, Pantai Serangan, Kota Denpasar.

Acara itu sengaja digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali dan panitia pusat WWF di Kura-Kura Bali. Upacara sakral yang dinamai Segara Kerthi dan tarian langka itu dilakukan untuk memuliakan alam di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura Kura Bali.

Dalam acara bertajuk ‘Balinese Water Purification’, Pemprov Bali bersama Panitia Pusat WWF ke-10 dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), menjalankan upacara Segara Kerthi bersamaan dengan Tumpak Uye.

“Dengan diadakannya upacara Segara Kerthi dan Tumpak Uye di Kawasan Kura Kura Bali, kami mengharapkan adanya restu dari alam bagi pulau Serangan dan Bali secara keseluruhan, atas upaya yang kita lakukan bersama untuk memajukan dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Bali,” ujar Tuti Hadiputranto, Presiden Direktur, PT Bali Turtle Island Development.

Tuti menambahkan, KEK Kura Kura Bali menjunjung tinggi pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam melalui kearifan lokal, karenanya akan terus berupaya mendukung, memelihara, dan meningkatkan kesakralan budaya serta tempat-tempat suci di dalam dan sekitar Kawasan.

43 perwakilan negara

Upacara Segara Kerthi diadakan sebagai bentuk penghormatan kepada laut dan menekankan pentingnya pelestarian lingkungan pesisir laut demi keberlanjutan sumber daya air dan kehidupan alam laut.

Balinese Water Purification dihadiri oleh tamu undangan dari 43 perwakilan negara, beberapa organisasi internasional dan juga perwakilan pemerintah, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

BACA JUGA  Indonesia Peringkat 50 di Paralimpiade Paris 2024

Dalam rangkaiannya, juga disertakan upacara Tumpak Uye, yang merupakan tradisi upacara untuk memuliakan keberadaan hewan dan menunjukkan rasa terima kasih atas peran mereka dalam kehidupan manusia. Sebagai bagian dari upacara ini, hewan-hewan seperti burung dan tukik akan dilepaskan sebagai simbol penghormatan.

Dengan komitmen yang kuat untuk mewujudkan tanggung jawab terhadap Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG), KEK Kura Kura Bali mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan dan pencegahan perubahan iklim yang mendukung usaha penyediaan air, mengingat air merupakan aset penting bagi kesejahteraan manusia.

​​ “Dengan menjadi tuan rumah di perhelatan dunia seperti ini, kami berkomitmen untuk terus menciptakan kawasan yang memiliki ekosistem pariwisata berkualitas dan industri kreatif yang berkembang. Saat ini, sudah ada sejumlah proyek dalam tahap pembangunan seperti Grand Outlet Bali, sekolah ACS Bali, dan beberapa proyek lainnya,”  tutup Tuti.

Salah satu peserta, yakni Louise Heegard dari DHI Water and Environment, sebuah perusahaan konsultan teknik dan pengembangan perangkat lunak asal Denmark mengaku terkesan dengan acara pemurnian air tersebut. Louise Heegard yang baru pertama kali mengunjungi Bali terkesan dengan seluruh kegiatan khususnya upacara Sagara Kerthi karena memiliki makna amat dalam terhadap alam. Hal ini menunjukkan masyarakat yang begitu menghargai segala unsur alam dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA  Indonesia Juara Piala AFF U-19 2024, Selanjutnya Bidik Lolos Piala Dunia

“Ini sangat luar biasa, saya sangat happy bisa melihat (upacara) ini yang begitu menghormati alam,” kata Louise.

Sagara Kerthi merupakan tindakan untuk merawat dan menyucikan laut secara niskala. Laut selain sebagai sumber air juga merupakan habitat terluas dari makhluk hidup, sehingga upacara ini digelar bertepatan dengan hari baik untuk memuliakan satwa yaitu Rahina Tumpek Uye. Upacara ini bertujuan memohon anugerah agar laut tetap bersih dan lestari sehingga manusia hidup sejahtera dan bahagia.

“Saya senang dengan upacara ini, dan semoga kekayaan budaya seperti ini dapat terus menjaga tempat (alam) ini selalu bersih,” kata Louise.

Hal senada disampaikan Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon. Ia mengaku takjub dengan pembukaan World Water Forum ke-10 yang dimulai dengan mengangkat tradisi dan kearifan lokal masyarakat Bali yang sejalan dengan pelestarian air sebagai sumber kehidupan. “Kegiatan ini adalah upacara yang luar biasa,” ujarnya.

Ia pun meyakini World Water Forum ke-10 di Bali menjadi penyelenggaraan forum air dunia yang paling sukses dan menjadi kejayaan diplomasi bagi Indonesia.

“Sejak 30 tahun lalu (berdirinya WWC) ini (penyelenggaraan) yang paling profesional dan efisien yang saya lihat,” kata Loic Fauchon.

BACA JUGA  Tim Panahan Putri Indonesia Terhenti di Perempat Final

Pelepasan satwa

Upacara Sagara Kerthi dimulai dengan prosesi pemujaan dengan gelaran tarian sakral sebagai media persembahan. Tarian tersebut adalah Topeng Panasar, Sang Hyang Jaran, Sang Hyang Dedari, Baris Cerkuak, Rejang Putri Maya, dan Tari Topeng Sidikarya. Setelah itu dilakukan sembahyang bersama dengan dipimpin pendeta dan seluruh umat Hindu yang hadir.

Prosesi diakhiri dengan pelepasan satwa ke alam liar. Satwa tersebut di antaranya 1.000 ekor tukik, 1.000 ekor burung, dan 5 ekor penyu.

Akan ada field trip bagi delegasi ke Jatiluwih untuk melihat sistem pengairan Subak, juga trip ke Pura Besakih, Kintamani, juga beberapa destinasi lain yang memuliakan air. Selain itu juga ada Bali Street Carnival.

Bali Street Carnival mengangkat tema ‘Samudra Cipta Peradaban’ yang dimaknai sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta. Pawai yang akan berlangsung pada 20 Mei 2024 akan diikuti enam sanggar seni dan melibatkan sekitar 1.200 seniman.

Hingga saat ini tercatat sudah ada 20 ribu delegasi yang mendaftar dan jika ditambahkan dengan rombongan dari setiap delegasi diperkirakan sudah ada 46 ribu peserta yang hadir. (Ard/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Politisi Gerindra Tepis Ada Matahari Kembar di Pemerintahan

POLITISI Gerindra, Sudaryono menepis adanya matahari kembar di dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan Sudaryono itu dilontarkan di tengah kabar banyaknya menteri di Kabinet Merah Putih yang sowan kepada Presiden…

Bangkit dan Menang, Barcelona Kukuh di Puncak Klasemen

RAKSASA Catalan, Barcelona sukes memetik poin penuh setelah mengalahkan Celta Vigo 4-3 dalam lanjutan La Liga Spanyol Sabtu (19/4/2025). Meski begitu kemenagan itu tidak didapat Barcelona dengan mudah. Meski bertanding…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Gunduli Samator, LavAni Puncaki Klasemen Final Four

  • April 20, 2025
Gunduli Samator, LavAni Puncaki Klasemen Final Four

Bekuk Electrik PLN, Popsivo Muluskan Jalan ke Grand Final

  • April 20, 2025
Bekuk Electrik PLN, Popsivo Muluskan Jalan ke Grand Final

Wamentan Pastikan tidak Akan Impor Beras Tahun ini

  • April 20, 2025
Wamentan Pastikan tidak Akan Impor Beras Tahun ini

Politisi Gerindra Tepis Ada Matahari Kembar di Pemerintahan

  • April 20, 2025
Politisi Gerindra Tepis Ada Matahari Kembar di Pemerintahan

Dua Tim Jebolan MLSC Kudus Raih Posisi Runner-up di JSSL Singapore

  • April 20, 2025
Dua Tim Jebolan MLSC Kudus Raih Posisi Runner-up di JSSL Singapore

Nonton ‘Racun Sangga’ di Netflix Bisa Jadi Hiburan Alternatif

  • April 20, 2025
Nonton ‘Racun Sangga’ di Netflix Bisa Jadi Hiburan Alternatif