
OPERASI Modifikasi Cuaca yang digiatkan oleh BMKG mampu menurunkan hotspot di area rawan karhutla.
Plt. Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menjelaskan, area karhutla di Indonesia pada tahun 2023 menurun hingga 29,6% Jika dibandingkan 2019.
Serta, emisi karbon yang berhasil diturunkan akibat kebakaran hutan pada tahun 2023 mencapai 70,7% dibandingkan tahun 2019.
Seto menjelaskan gambut yang terbakar tidak hanya di permukaan saja namun hingga ke dalam.
Sehingga ketika gambut terbakar semakin dalam maka asapnya akan semakin pekat dan menimbulkan emisi karbon yang banyak.
Dampak besarnya seperti mempercepat laju perubahan iklim, kerusakan lingkungan, dan memperburuk kesehatan manusia.
“Tetapi paling tidak kalau gambutnya dibasahi maka eskalasi kebakaran mampu dikurangi intensitasnya dan emisi karbonnya pun jauh lebih berkurang dibandingkan tahun 2019,” kata Seto dalam keterangan tertulis, Senin (22/7).
“Ini tentu sangat berkontribusi positif untuk upaya komitmen pemerintah Indonesia terkait perubahan iklim bahwa kita mengurangi emisi karbon,” lanjut Seto.
OMC di Sumatra dan Kalimantan
Contohnya Provinsi Riau pada 2014-2015 mengalami kenaikan jumlah hotspot pada Februari-Maret dan puncaknya Juli hingga September.
Seiring masifnya OMC pada musim transisi kemarau pada 2019, puncak hotspot di Riau baru terjadi pada September dengan jumlah titik yang melandai.
Pada tahun 2009, luasan lahan yang terbakar di Riau adalah 120,504 hektare, 183,809 hektare pada 2015, 90,550 hektare pada 2019, dan menurun signifikan pada 2023 yaitu 7,267 hektare.
Hotspot di Provinsi Riau berkurang 93,9% dibandinkan 2019. Kalimantan Tengah juga mengalami penurunan hotspot.
Kalimantan Tengah pada 2009 luasan area yang terbakar yaitu 247,942 hektare, 583, 833 hektare pada 2015, menurun menjadi 317,749 hektare pada 2019, dan 165,896 hektare pada 2023.
OMC juga menyasar area pembangunan infrastruktur penunjang IKN di Kalimantan Timur.
“Selama kegiatan OMC berlangsung penyemaian awan dilakukan pada daerah yang berpotensi menyebabkan hujan di area pembangunan infrastruktur penunjang IKN. Penyemaian awan diprioritaskan pada daerah upwind dengan tujuan awan hujan tidak masuk ke daerah target,” jelas Seto.(*/S-01)