
UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) merancang inisiasi untuk menopang IKN sebagai living laboratory adaptasi perubahan iklim.
UGM terus berkomitmen untuk berkontribusi terhadap agenda-agenda pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim.
“Pada bulan September 2024, Presiden RI telah mencanangkan Wanagama Nusantara seluas 621 hektare, di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara,” kata Rektor UGM Prof. Ova Emilia, Kamis (19/12)
Wanagama Nusantara akan menjadi rumah pengembangan Institute for Future Life atau IFL.
Secara nyata berupaya mengembalikan tropical forest untuk mewujudkan IKN sebagai Sustainable Forest City.
Selain juga akan menjadi rumah pusat riset berkelas internasional yang bersifat multidisiplin untuk isu-isu sustainability and climate mitigation and adaptation.
“Juga biodiversity and biomedicine; health and longevity, dan smart and inclusive city,” kata Rektor UGM Prof. Ova Emilia.
Mandat Universitas Gadjah Mada
Dalam pidato Dies Natalis ke-75/Lustrum ke-15 Universitas Gadjah Mada di Grha Sabha Pramana, Kamis (19/12), Rektor mengatakan sebagai universitas nasional, UGM memiliki mandat untuk menjaga persatuan.
Juga semangat keindonesiaan dengan menata etika sikap hidup praksis atau keadaban yang menghargai perbedaan sebagai karakter bangsa.
Untuk membangun kebangsaan dan keadaban nasional, kata Ova kita saat ini dihadapkan pada kemunculan era post truth, misinformasi, disinformasi, fitnah, dan ujaran kebencian.
Hal ini berdampak pada berbagai bentuk provokasi dan distrust serta mengancam kohesi sosial.
Situasi ini, terasa setiap kali bangsa kita menghadapi pesta demokrasi.
“Keterbukaan informasi dan akses teknologi digital selain manfaat positifnya, sering kali memunculkan riak-riak ketegangan mengancam nilai-nilai peradaban dan persatuan.’
Situasi itu memerlukan kematangan karakter dan keadaban agar artikulasi pengetahuan perguruan tinggi dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan.
Perhatian terhadap isu tersebut selaras dengan semangat Lustrum ke-15 dan Dies Natalis ke-75 UGM yang mengusung tema: “Memperkuat Kebangsaan dan Membangun Keadaban”.
Tema tersebut harapannya bisa menjadi dasar pijakan bagi UGM untuk memperkuat kontribusi universitas sebagai kampus penjaga persatuan, kebinekaan, dan kebangsaan.
Termasuk merespons berbagai tantangan untuk mendukung kepemimpinan Indonesia di tingkat global. (AGT/S-01)