SERANGAN brutal Israel kembali menewaskan warga sipil. Kali ini sebanyak 38 warga Gaza dan tiga wartawan di Lebanon dilaporkan tewas dalam serangan pada Jumat (25/10/2024).
Serangan terakhir itu meningkatnya kekhawatiran tentang kekurangan pasokan di Gaza. Apalagi tekanan internasional untuk gencatan senjata seperti tidak dihiraukan.
Menurut pejabat kesehatan Gaza, para korban yang teras terjadi di kota Khan Younis di Gaza selatan, tempat orang-orang dalam beberapa hari terakhir mengantre untuk membeli roti, karena itu di situ satu-satunya toko roti yang masih beroperasi.
Pada saat yang sama, serangan udara Israel juga terjadi di wisma tamu tempat wartawan menginap di Lebanon tenggara. Insiden itu menewaskan tiga orang wartawan.
Perwakilan jaringan berita dan politisi Lebanon menuduh Israel melakukan kejahatan perang dan sengaja menargetkan jurnalis.
“Mereka hanyalah jurnalis yang sedang tidur di tempat tidur setelah seharian meliput konflik tersebut,” ujar Imran Khan, koresponden senior Al Jazeera English yang termasuk di antara jurnalis di kompleks tersebut.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, ia mengatakan bahwa ia dan timnya tidak terluka.
Lanjutkan liputan
Direktur Al-Mayadeen Ghassan bin Jiddo menuduh bahwa serangan Israel terhadap kompleks yang menampung jurnalis itu disengaja dan ditujukan kepada mereka yang meliput unsur-unsur serangan militernya. Ia bersumpah bahwa stasiun yang berbasis di Beirut, penyiar pan-Arab yang dianggap berpihak pada Hizbullah, akan melanjutkan pekerjaannya.
Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengatakan para jurnalis itu terbunuh saat menyiarkan apa yang disebutnya kejahatan Israel, dan mencatat bahwa mereka termasuk dalam kelompok besar anggota media.
“Ini adalah pembunuhan, setelah pemantauan dan pelacakan, dengan perencanaan dan persiapan, karena ada 18 jurnalis yang hadir di lokasi yang mewakili tujuh lembaga media,” tulisnya di media sosial X.
Kecaman internasional
Pada bagian lain, Menteri Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa tercatat sudah ada 11 jurnalis yang tewas dan delapan lainnya terluka sejak baku tembak dimulai di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel pada awal Oktober 2023.
Pada November 2023, dua jurnalis untuk Al-Mayadeen TV tewas dalam serangan pesawat tak berawak. Sebulan sebelumnya, penembakan Israel di Lebanon selatan menewaskan videografer Reuters Issam Abdallah dan melukai wartawan lain dari kantor berita internasional Prancis, Agence France-Presse, dan TV Al-Jazeera Qatar.
Pembunuhan wartawan telah memicu kecaman internasional dari kelompok advokasi pers dan pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa, meskipun Israel mengatakan tidak sengaja menargetkan mereka.
Komite Perlindungan Jurnalis menghitung sudah ada 128 wartawan yang tewas di Gaza sejak perang dimulai. Komite Perlindungan Jurnalis juga menolak pernyataan Israel bahwa mereka tidak netral. (N-01)