
DINAS Perhubungan Provinsi Jawa Barat menyatakan kasus kecelakaan arus mudik dan balik di Jawa Barat menurun.
Laporan terakhir terjadi 220 kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan luka berat serta ratusan orang luka ringan. Angka kecelakaan tersebut turun dibandingkan arus mudik dan balik Lebaran 2024.
Plt Kepala Dishub Jabar, Dhani Gumelar menerangkan data 220 kecelakaan selama arus mudik dan arus balik lebaran 2025 tersebut didapatkan dari aparat kepolisian.
“Dengan rincian, korban meninggal dunia mencapai 59 orang, luka berat 64 orang, luka ringan 292 orang,” papar Dhani, Senin (7/4).
Sedangkan tahun 2024, jumlah kecelakaan mencapai 397, dengan rincian korban meninggal dunia 193, luka berat 39 orang dan luka ringan 487 orang.
Sehingga jumlah kecelakaan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024. Jika dipresentasekan, jumlah kejadian kecelakaan dari tahun 2024 ke 2025 mengalami penurunan 45%.
Kecelakaan tersebut terjadi di jalur tol dan jalan arteri wilayah Jabar. Untuk tingkat kecelakaan di tol pada tahun ini tercatat tujuh kejadian dengan rincian di Tol Japek satu orang meninggal dan dua luka ringan dua.
Kemudian, Tol Cipali ada empat kejadian dengan rincian korban meninggal tiga orang, luka ringan 11.
Lalu di Tol Purbaleunyi jumlah kecelakaan dua, meninggal satu, luka ringan 7, sedangkan di Tol Jagorawi dan Cisumdawu tidak ada kejadian.
“Jika ditotal ada tujuh peristiwa kecelakaan, lima meninggal, 20 luka ringan, sedangkan di jalan arteri jumlah kecelakaan tercatat ada 213 peristiwa dengan rincian 54 orang, luka berat 64 orang, dan luka ringan 272 orang,” jelasnya.
Lalu jalur Arteri Barat ada 45 kecelakaan, meninggal 18, luka berat 18, luka ringan 53. Kemudian jalur Arteri
Utara/Pantura, kecelakaan 64 kejadian, korban meninggal 14, luka berat 24, luka ringan 75.
Arteri tengah, kecelakaan 68, meninggal 15, luka berat 15, luka ringan 97. Arteri selatan, kecelakaan 36, meninggal tujuh, luka berat tujuh, dan ringan 47. (Rava/S-01)