
UNIVERSITAS Muhammadiyah Surakarta (UMS) mencetak sejarah baru penyelenggaraan program pendidikan profesi guru (PPG), dengan meluluskan 10.746 orang dan 10.865 peserta yang dari 424 kabupaten/kota se-Indonesia.
“Dengan tingkat kelulusan sebesar 98,9%, angka ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah penyelenggaraan PPG di UMS,” kata Dekan FKIP UMS, Prof. Dr. Sutama.
Sutama menyampaikan hal itu dalam pelaporan acara Yudisium Pengukuhan & Sumpah Profesi Guru tahun 2025, di Edutorium KH Akhmad Dahlan UMS, Sabtu (22/2).
Menurutnya acara merayakan keberhasilan PPG UMS digelar secara daring dan luring, mengingat sebagian besar peserta yang lulus berasal dari 424 kabupaten di 36 provinsi.
Dari jumlah 10.746 peserta yang lulus dan dikukuhkan, hadir langsung sebanyak 2.291 orang dan sisanya sebanyak 8.445 orang hadir secara daring.
Sutama mengapresiasi perjuangan hebat para peserta program PPG, dan mengingatkan mereka untuk menjadi guru profesional, dan harus terua berupaya mengembangkan diri.
“Saudara semua harus selalu mampu mentransformasikan diri sebagai guru profesional,” kata dia.
Sutama menekankan pentingnya menjunjung tinggi nama baik almamater serta berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Gelar sebagai guru profesional harus mampu membawa manfaat bagi probadi, keluarga, bangsa dan negara.
Universitas Muhammadiyah Surakarta sukses program PPG
Dalam acara yudisium pengukuhan dan sumpah profesi guru itu,Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti memuji UMS yang berhasil menyelenggarakan program PPG sangat baik dan meluluskan banyak peserta.
“Perjuangan untuk menyelesaikan program PPG bukan sesuatu yang mudah. Perjuangan selama mengikuti segala tantangan ini membutuhkan semangat dan dedikasi tinggi,” kata Mendikdasmen Abdul Mu’ti.
“Saya berterima kasih kepada jajaran UMS selaku mitra Kementerian Pendidikan Dasar, terutama dalam pelaksanaan PPG yang sangat berhasil ini,” lanjutnya.
Dia menegaskan program PPG di UMS merupakan salah satu yang terbaik di tingkat nasional.
Program penuntasan sertifikasi pendidik melalui PPG merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan para guru baik yang statusnya ASN maupun non-ASN.
Sementara itu Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif memberikan pesan inspiratif kepada para lulus program PPG.
Menurutnya guru harus mampu membangun karakter siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga berperan penting dalam membentuk karakter peserta didik. Keteladanan adalah kunco utama dalam profesi guru,” pesan Sofyan Anif.
Yang jelas, lanjut Rektor UMS ada empat kompetensi utama yang harus dimiliki oleh setiap guru profesional.
Yakni kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Dan semua ini harus hadir secara utuh dalam diri seorang guru agar dapat menjalankan tugasnya secara optimal.
Pada akhirnya, Sofyan juga menegaskan, dengan diperolehnya sertifikat pendidik, para guru memiliki tanggung jawab lebih besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
“Sebagai guru profesional tidak hanya berarti mendapatkan tunjangan profesi, tetapi juga membawa tanggung jawab besar mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan zaman,” pungkas nya. (WID/S-01)