Kepala Dinas Arpus Nurhayati mengatakan saat ini pihaknya terus berupaya mengikuti perkembangan teknologi. Upaya itu dilakukan dengan mengimplementasikan arsip digital melalui Aplikasi Srikandi.
“Per Januari ini, jumlah naskah masuk (aplikasi) sebanyak 122.418,” kata Nurhayati di hadapan Komisi A.
Soal anggaran bidang kearsipan, pada 2024 sebesar Rp265,98 juta. Namun, angkanya turun menjadi Rp159,86 juta pada 2025.
Saat menanggapi penjelasan itu, Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jateng Zaki Mubarok mengaku terkesan dengan kinerja dinas. Namun, ia menilai nominal penganggarannya terlalu rendah. Karena, dalam pengelolaan arsip, dinas membutuhkan sarana-prasarana dan SDM yang memadai.
“Angka tersebut perlu ditingkatkan agar kinerjanya lebih optimal,” saran Zaki.
Tingkatkan kunjungan
Anggota Komisi A lainnya, Soenarno, menanyakan soal upaya dinas meningkatkan minat baca atau kunjungan ke perpustakaan. Karena, selama ini minat baca masyarakat masih rendah.
“Seperti apa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan minat baca tersebut,” kata Soenarno.
Nurhayati mengatakan anggaran pengelolaan bidang perpustakaan selama 2 tahun terakhir ini sekitar Rp 370 jutaan. Ia mengakui anggaran bidang arsip dan perpustakaan masih rendah.
Soal upaya meningkatkan minat baca, pihaknya masih melaksanakan kegiatan perpustakaan keliling. Namun, kegiatan itu hanya dilakukan ke SD dan SMP/ SMA sesuai permintaan.
“Ini juga karena sarana yang belum memadai untuk menjangkau semua sekolah. Untuk tingkat kunjungan ke perpustakaan, tercatat dari target 80 ribu tercapai 96 ribu orang berkunjung ke perpustakaan,” ungkapnya. (Htm/N-01)