MENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau progres proyek rel layang simpang Joglo, Minggu (13/10). Kunjungan itu untuk memastikan proyek masih on the track atau berjalan sesuai rencana.
Dalam kunjungannnya ke proyek infrastruktur senilai hampir Rp1 triliun tersebut, Menhub Budi Karya disambut Direktur Operasi KAI Awan Hemawan Purwadinata dan EVP Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo .
“Keberadaan rel layang Simpang Joglo ini untuk meningkatkan pelayanan dan safety. Keberadaannya mengurai lalu lintas krodit. Pusingnya 7 keliling tanpa rel layang,” ujar Menhub.
Menurut dia, adanya rel layang memungkinkan untuk integrasi dengan KA Bandara Adi Soemarmo. Bahkan direncanakan, Kemenhub memindahkan relasi KA Bandara Adi Soemarmo yang semula Stasiun Bandara Adi Soemarmo – Klaten menjadi Stasiun Bandara Adi Soemarmo – Madiun.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro menjelaskan rel layang Simpang Joglo, dibangun untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan KA khususnya di relasi Solo – Semarang.
Double track
Rel layang itu lanjut Krisbiyantoro memuat dua jalur KA atau double track dan kedepannya lintas Solo – Semarang akan dibuat dua jalur rel karena frekuensi kereta api yang melintas cukup tinggi.
Salah satunya adalah KA Joglosemarkerto yang saat ini rutenya memutar seperti jarum jam. Jika Solo-Semarang sudah dua jalur, skema memutar bisa digantikan.
Sejauh ini okupansi KA Joglosemarkerto untuk relasi Solo Balapan – Semarang Tawang – Purwokerto – Yogyakarta – Solo Balapan (KA 161) dari Januari hingga September 2024 ini cukup tinggi yaitu rata-rata 172% per bulan.
Urai kemecetan
Kemudian dengan adanya proyek tersebut juga dapat mengurai kemacetan. Keberadaan rel layang ini mengurangi simpang jalan dari 7 menjadi 4 saja sehingga akan sangat berguna untuk mengurangi kemacetan.
Daop 6 Yogyakarta sebagai operator KA tentunya akan mendukung upaya-upaya yang dilakukan Kemenhub untuk meningkatkan layanan. Daop 6 juga akan terus berusaha memberikan layanan terbaik bagi masyarakat pada relasi manapun. (WID/N-01)