KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) mendirikan sekolah darurat di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut yang terdampak gempa bumi.
Untuk Kabupaten Bandung, Kemensos mendirikan sekolah darurat di delapan titik.
“Kami telah mendistribusikan sebanyak lima unit tenda sekolah darurat,” kata Cepi, salah satu Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bandung yang bertugas, Senin (23/9) seperti dilansir di laman Kemensos.
Sebaran titik sekolah darurat di Kabupaten Bandung berada di SMP Muhamadiyah 3, SDN Cihawuk, SDN Cirawa 1, SMP 1 Kertasari, SDN Tarumajaya 1, SDN 1 Lembangsari, SDN 2 Cibeureum, dan SDN Halimun 1.
“Kalau untuk belajar ya tidak layak, ada tiga kelas yang rusak,” kata Ilham, Guru SDN 2 Cibeureum.
Terdapat tiga ruang kelas yang rusak akibat gempa yaitu kelas 4, kelas 5, dan kelas 6.
“Kalau untuk belajar ya tidak layak, ada tiga kelas yang rusak,” kata Ilham, Guru SDN 2 Cibeureum.
Terdapat tiga ruang kelas yang rusak akibat gempa yaitu kelas 4, kelas 5, dan kelas 6.
Kondisi ruang kelas sebagian besar rusak karena dinding sekolah roboh menimpa meja dan kursi serta lantai. Barang-barang yang menempel di dinding juga hancur.
Sebanyak 40 siswa dari tiga kelas melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tenda serbaguna yang disulap menjadi sekolah di halaman sekolah.
Kepala Sekolah SMPN 1 Kertasari, Ajat menyatakan terimakasih atas bantuan sekolah di tenda serbaguna dari Kemensos.
Sekolah Darurat di Kabupaten Garut
Sedangkan di Kabupaten Garut, Kemensos melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung mendirikan Sekolah Darurat Bencana Satu Atap di Desa Barusari dan Desa Padaawas.
“Sekolah ini menggunakan tenda serbaguna milik Kemensos,” kata Sunarti, Pekerja Sosial Ahli Madya BBPPKS Bandung yang sedang bertugas.
Di Desa Barusari ada dua lokasi pendirian sekolah darurat di samping bangunan SDN 3 Barusari dan lapangan bola Desa Barusari.
“Sekolah yang di lapangan bola masih satu area dengan posko dapur umum terpadu gempa Garut,” sambung Sunarti.
Sedangkan di Desa Padaawas, sekolah darurat didirikan di area SDN 2 Padaawas.
Gempa telah merusak hampir seluruh bangunan sekolah SDN 2 Padaawas. Para guru tetap mendorong anak didik bisa belajar.
“Jangan sampai anak didik kita tertinggal pembelajarannya,” kata Nur Laila, guru kelas 4 SDN 2 Padaawas.
Sebanyak 315 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 mengikuti kegiatan sekolah di sekolah tersebut mulai pukul 07.30-12.00.
Para guru SDN 2 Padaawas juga memberikan edukasi mitigasi bencana dan trauma healing kepada siswa. (*/S-01)