KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan untuk penanganan gempa Kabupaten Bandung total sebesar Rp2,4 miliar.
Selain itu ada tambahan bantuan yang disalurkan dari gudang pusat Kemensos di Bekasi.
Dalam laporan di laman Kemensos, tambahan bantuan berupa 10 unit tenda serbaguna, 1 unit tenda dome/induk, dan 100 lembar tenda gulung.
Ditambah bantuan 20 unit tenda keluarga portabel, 300 paket makanan siap saji, 200 paket makanan anak dan 100 paket kids ware.
Sementara itu, di hari ke-6 pascagempa Kabupaten Bandung Rabu (25/9), jumlah pengungsi di posko utama Kecamatan Kertasari mulai berangsur berkurang.
Tercatat kini tersisa 683 orang yang masih menetap di tenda pengungsian, dari yang sebelumnya mencapai seribu orang.
Aktivitas warga di Kecamatan Kertasari yang menjadi pusat gempa mulai berjalan normal.
Warga terdampak yang rumahnya rusak berat sebagian besar masih menempati tenda pengungsian di posko utama.
Pelayanan dapur umum lapangan di posko utama Kecamatan Kertasari masih diaktifkan. Total sebanyak 30 ribu nasi bungkus telah didistribusikan di hari ke-6 ini.
Selain masalah logistik dan tempat pengungsian, ada sekolah terdampak gempa yang meminta Kemensos agar mendirikan sekolah darurat.
Sekolah darurat didirikan berdasarkan hasil asesmen tim shelter Taruna Siaga dibutuhkan 17 unit sekolah darurat.
“Hingga Senin (23/9) sore, sudah didirikan 8 unit sekolah darurat,” kata Cepi, Tagana Kota Bandung, Rabu (25/9).
Kemensos menurunkan sebanyak 91 tim Tagana yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa Barat untuk mempercepat pemulihan pascagempa di Kabupaten Bandung. (*/S-01)