CALON Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika diusung Partai Golkar kalah sangat menyakitkan.
Kekalahan petahana ini menyakitkan dan mengubah sejarah kebesaran dan eksistensi Partai Golkar di Kabupaten Purwakarta.
Partai Golkar selalu menang dalam kontestasi pemilihan kepala daerah dan legislatif sejak 1967.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Majalis Dakwah Islamiyah (PP MDI) Partai Golkar, Prof Muchtar HP, Kamis (28/11).
Menurutnya ada sejumlah kesalahan yang terjadi atas kesalahan tersebut.
Tokoh-tokoh Golkar baik di Dewan Pertimbangan, Dewan Pembina maupun di tengah masyarakat tidak difungsikan.
Mesin partai yang dinahkodai Sekretaris DPD Golkar Purwakarta tidak jalan.
“Saya melihat Pengurus Dewan Pimpinan Daerah, Pengurus Kecamatan, hingga ormas. Serta kader partai potensial yang mendapat penugasan dari partai baik di legislatif maupun eksekutif tidak bergerak,” ungkap Muchtar HP.
Menurutnya kekalahan Partai Golkar mengusung Anne Ratna Mustika (ARM) sebagai Ketua DPD Golkar Purwakarta dan kemudian maju sebagai calon bupati periode kedua harus dievaluasi.
Ini untuk menentukan langkah perbaikan ke depan sebab kekalahan ini menjadi catatan sejarah kelam bagi Partai Golkar di Kabupaten Purwakarta.
“Partai Golkar sebagai salah satu partai tua sangat mapan dan handal. Memiliki basis infrastruktur politik yang dibangun melalui ormas sebagai sumber konsituen,” terangnya.
Banyaknya ormas di bawah Partai Golkar juga tidak menunjukkan dukungan kepada calon bupati yang diusung partai berlambang pohon beringin itu.
“ARM dengan Partai Golkarnya sangat mustahil secara logika politik tidak mungkin mendapatkan Suara dibawah 40.%” tegasnya.
“ARM dengan Partai Golkarnya sangat mustahil secara logika politik tidak mungkin mendapatkan Suara dibawah 40.%” tegasnya.
Prof Muchtar HP juga menyoroti faktor eksternal yang perlu ditinjau dengan melihat koalisi bersama PDIP apakah pilihan tepat.
“Sejauh mana chemistry dan harmonisasi politik kedua partai tersebut, dan sejauh mana usaha maksimal partai koalisi bersama-sama memenangkan kontestasi pilkada Purwakarta,” pungkasnya. (KR/S-01)