Tantangan, dan Pemecahan Masalah Hortikultura melalui Program Pemuliaan Tanaman

TANAMAN hortikultura berperan besar untuk penyediaan pangan sehat, vitamin dan mineral, dan juga untuk kegiatan rekreasi bagi masyarakat. Bahkan juga berperan pada keamanan pangan, kelestarian lingkungan, keindahan, terapi dan obat, rekreasi, keragaman genetik, penyerapan tenaga kerja, dan aspek ekonomi.

Untuk mencapai ketahanan pangan melalui produksi hortikultura kerap menemui tantangan seperti serangan penyakit, produktivitas rendah, mutu hasil, cepat rusak, rantai pasok panjang, mudah terjadi perubahan selera konsumen serta penurunan luas lahan.

Salah satu cara untuk meningkatkan produksi dan mutu adalah melalui penggunaan varietas unggul dengan produktivitas dan mutu tinggi serta tahan cekaman biotik maupun abiotik. Kegiatan untuk menghasilkan varietas unggul dapat dilakukan melalui proses perakitan varietas dengan metode pemuliaan konvensional yang disinergikan dengan metode terkini seperti rekayasa genetika, seleksi berbantu penanda molekuler, genome editing.

BACA JUGA  1.200 Peserta Ikuti Equal Run UGM

Keinginan konsumen

Tantangan juga hadir dari konsumen yang menginginkan rasa yang lebih manis dan warna yang lebih menarik seperti mangga dengan kulit merona dan berserat rendah, semangka tanpa biji, pepaya dengan ukuran sedang dan manis, buah dengan antioksidan tinggi. Warna, rasa, dan tekstur hasil yang baru dan khas akan terus menarik minat konsumen dan menciptakan peluang pasar internasional.

Untuk itu, pemulia tanaman harus cermat dalam memahami karakteristik hasil sesuai dengan segmen pasar yang dibidik. Pemuliaan tanaman juga perlu memperhitungkan selera konsumen, peruntukan hasil dan pelaku rantai pasok sesuai segmen pasarnya.

Pemulia harus jeli dalam menentukan karakteristik kunci dari hasil yang akan dihasilkan tanpa mengabaikan mutu standar lainnya. Perbaikan mutu hasil sesuai keinginan pasar dapat dilakukan melalui pemuliaan tanaman dengan memanfaatkan sumber daya genetik yang sesuai.

BACA JUGA  Muhammad Daffa Lulusan S1 Tercepat di UGM

Usaha tani hortikultura lebih intensif dibandingkan dengan tanaman pangan sehingga petani hortikultura termasuk risk taker. Misalnya, petani mengeluarkan segala upaya seperti penggunaan pestisida cukup banyak untuk mengendalikan penyakit agar tanamannya panen dengan hasil dan mutu tinggi.

Perlu sinergi

Namun begitu, peningkatan penggunaan pestisida menimbulkan ketahanan hama sehingga munculnya biotipe baru dan pencemaran lingkungan. Peningkatan perdagangan global bahan tanam serta hasil segar juga meningkatkan risiko masuk dan berkembangnya hama dan patogen asing ke lingkungan baru.

Perlu sinergi antarbidang keilmuan untuk mempercepat perakitan tanaman sehingga menghasilkan varietas hibrida lebih banyak, biaya pemuliaan tanaman dan biaya produksi benih hibrida lebih murah, peningkatan pendapatan petani serta produksi hortikultura nasional akan meningkat dan mencukupi, dan pemecahan masalah pertanian terkait pemuliaan lebih cepat. (AGT/N-01)

BACA JUGA  Mahasiswa KKN Perkenalkan Rumput Gama Umami di Ngablak

(Prof. Dr. Ir. Rudi Hari Murti, S.P., M.P., IPM., Guru Besar Bidang Pemuliaan Tanaman Hortikultura UGM)

Dimitry Ramadan

Related Posts

UNS Rekomendasikan Konsep Pendidikan Sekolah Rakyat

UNIVERSITAS Sebelas Maret (UNS) Surakarta akan terlibat memberikan rekomendasi konsep pendidikan untuk Sekolah Rakyat. Tujuannya agar ke depan program ini benar-benar dapat menjadi wadah pendidikan yang memperkuat karakter anak bangsa.…

Delapan Jemaah Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

KEMENTERIAN Agama melaporkan hingga 10 Mei 2025, ada delapan jemaah calon haji wafat. “Dengan penuh rasa duka kami laporkan bahwa ada jamaah kita yang wafat, hingga hari ini tercatat delapan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Diva Zahra Berambisi Juarai Kejurnas Sprint Rally di Kampung sendiri

  • May 11, 2025
Diva Zahra Berambisi Juarai Kejurnas Sprint Rally di Kampung sendiri

Pertamina Enduro Juarai Proliga Usai Jinakkan Popsivo

  • May 11, 2025
Pertamina Enduro Juarai Proliga Usai Jinakkan Popsivo

TPG Rp1,2 M belum Cair, 300 Kepsek di Taput Pusing

  • May 10, 2025
TPG Rp1,2 M belum Cair, 300 Kepsek di Taput Pusing

Redam Electric PLN, Petrokimia Rebut Posisi Ketiga

  • May 10, 2025
Redam Electric PLN, Petrokimia Rebut Posisi Ketiga