
PETINJU legendaris George Foreman meninggal di usia 76 tahun, Jumat (21/3). Meninggalnya George Foreman diumumkan oleh keluarganya melalui media sosial Instagram milik George Foreman.
“Hati kami hancur. Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan kepergian orang yang kam cintai, George Edward Foreman Sr., yang meninggal dengan damai pada 21 Maret 2025, dikelilingi oleh orang-orang yang dicintainya.
“Seorang pendeta yang taat, suami yang setia, ayah yang penyayang, serta kakek dan buyut yang bangga, ia menjalani hidup dengan iman yang teguh, kerendahan hati, dan tujuan yang jelas.
“Seorang humanis, atlet Olimpiade, dan juara dunia kelas berat dua kali, ia sangat dihormati—sosok yang selalu berbuat kebaikan, pria dengan disiplin, keyakinan, dan pelindung warisannya. Ia berjuang tanpa lelah untuk menjaga nama baiknya demi keluarganya.
Keluarga menyatakan rasa syukur atas doa dan dukungan dari masyarakat. Namun keluarga juga meminta privasi agar masa duka cita tidak diganggu.
Juara sejati

(dok Instagram)
Foreman adalah juara dunia kelas berat dua kali dan peraih medali emas Olimpiade di Meksiko City pada tahun 1968.
Ia dikenal sebagai salah satu “kisah kebangkitan” terbesar dalam sejarah olahraga setelah merebut kembali gelar juara dunia kelas berat setelah keluar dari masa pensiun.
Ia bertarung dalam dua pertandingan tinju paling ikonik sepanjang masa, menghadapi Joe Frazier dalam “The Fight of the Century” pada tahun 1971 dan Muhammad Ali dalam “The Rumble in the Jungle” pada tahun 1974.
Sebagai petinju dengan pukulan dahsyat yang menakutkan, Foreman kehilangan gelarnya yang pertama dari Ali dalam pertarungan legendaris itu.
Namun, dua dekade kemudian, ia kembali dengan tubuh lebih berisi dan pribadi yang lebih ceria saat menaklukkan Michael Moorer untuk merebut gelar keduanya.
Di luar ring, ia juga terkenal berkat produk George Foreman Grill, yang telah terjual lebih dari 100 juta unit sejak diluncurkan pada tahun 1994.
George Foreman luapkan kemarahan di tinju
Foreman lahir di Marshall, Texas, pada tahun 1949. Tak lama setelah kelahirannya, keluarganya pindah ke Houston.
Ia dan enam saudara kandungnya dibesarkan oleh seorang ibu tunggal. Hidup dalam kemiskinan di wilayah selatan Amerika yang masih tersegregasi.
Foreman keluar dari sekolah menengah pertama dan terlibat dalam perampokan jalanan dengan mengandalkan ukuran tubuh dan kekuatannya.
Program Job Corps, bagian dari reformasi “Great Society” oleh Presiden Lyndon B. Johnson, kemudian “menyelamatkan saya dari jalanan,” tulis Foreman dalam salah satu catatannya.
Melalui program itu, Foreman yang berusia 16 tahun meninggalkan Texas dan diarahkan untuk menyalurkan kemarahannya ke dalam tinju.
Pada usia 19 tahun dan dalam pertarungan amatirnya yang ke-25, Foreman memenangkan medali emas tinju kelas berat di Olimpiade 1968 di Meksiko City.
Setelah beralih ke tinju profesional, ia memenangkan 37 pertandingan berturut-turut sebelum akhirnya menantang juara bertahan Joe Frazier di Kingston, Jamaika, dan menang dengan technical knockout pada ronde kedua. (*/S-01)