PRESIDEN Joko Widodo memuji wujud gedung Pasar Jongke, Solo sekarang yang dinilai lebih bagus daripada mall. Pasar tradisionil Jongke yang berada di sisi selatan dan berbatasan dengan wilayah kabupaten Sukoharjo itu memang tampak megah dengan arsitektur gaya kolonial.
” Siapa yang pernah ke sini. Coba bandingkan dengan yang sekarang. Saya sendiri kaget melibatnya, pasar kok kayak gini. Mall aja kalah ini,” celetuk Jokowi ketika meresmikan pasar yang dibangun Kementerian PUPR dengan biaya APBN sebesar Rp124 miliar itu, Sabtu ( 27/7).
Sebelum meresmikan pasar tradisional berlantai tiga itu, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara, Iriana dan juga Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana serta Walikota Solo Teguh Prakosa perlu menyusuri selasar dan ruang ruang los pedagang berjualan.
Jokowi dengan gayanya yang flamboyan menikmati suasana pasar baru, sembari berdialog dengan para pedagang dan pengunjung. Pada kesempatan itu, presiden bersama ibu negara juga menyempatkan membagi bagikan kaos, dan juga sembako serta uang.
Pasar harus dirawat
Presiden Jokowi berharap, pasar dengan bangunan berlantai tiga seluas 29 ribu meter persegi yang sangat bagus dan elegan itu, harus terus dirawat dan dijaga kebersihannya.
“Dan yang lebih penting lagi adalah penyediaan parkir untuk sepeda motor dan mobil, agar pembeli merasa nyaman. Pedagang juga harus ramah dan baik dalam melayani, agar pembeli senang,” imbuh dia.
Pasar Jongke yang tadinya kumuh itu, menjadi bagian dari 17 program prioritas pembangunan di Kota Solo era kepemimpinan Gibran, sebelum mengundurkan diri sebagai walikota Solo, pada 16 Juli lalu.
Perlu waktu satu tahun untuk menyulap pasar yang tadinya kumuh menjadi magrong magrong dengan arsitektur gaya kolonial.
“Arsitektur gaya kolonial ini arahan Mas Gibran, untuk lebih menghidupkan kawasan kampung batik Laweyan,” ungkap Kabid Sarana Distribusi Perinas Perdagangan Kota Solo, Joko Sartono.
Bangunan bersejarah
Pemilihan arsitektur bergaya kolonial yang sangat kuno ini sebagai upaya memadukan dengan bangunan bersejarah milik para juragan batik di kawasan Laweyan.
Bangunan pasar berlantai tiga seluas 29 ribu meter persegi di atas lahan seluas 1,7 hektar itu difungsikan untuk menampung para pedagang yang berjualan di Pasar Jongke lama, dan juga Pasar Kabangan. Pasar yang diresmikan Presiden Jokowi itu terdiri atas 2.100 lapak untuk kios, los dan oprokan.
Sehari sebelim diresmikan Presiden Jokowi, Teguh Prakosa yang baru saja menggantikan Gibran Raka sebagai walikota Solo, menggelar kirab pedagang, masuk ke pasar.
Para bupati se-Solo Raya dan para pejabat utama TNI Polri berikut puluhan pejabat Pemkot Solo ikit hadir dalam peresmian Pasar Jongke. (WID/N-01)