
KASUS takaran Minyakita kurang satu liter masih ditemukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang sedang melakukan pemantauan program Operasi Pasar (OP) di Kota Solo, tepatnya di Pasar Gede Solo pada Selasa ( 11/3/2025).
Amran saat meninjau bagian kios penjualan minyak goreng, berhenti dan berdialog dengan pedagang, dan kemudian mengecek Minyakita.
Ia ingin memastikan apakah takaran isi MinyaKita benar 1 liter. Namun ketika Amran menggunting plastik, dan kemudian memasukkan ke gelas ukur, ternyata mendapati volumenya tidak sampai 1 liter
Karena itu, ia langsung menyerahkan temuan itu kepada Tim Satgss Pangan Polri yang menyertai peninjauan. “Juga harus dilakukan pengecekan ke produsen,” katanya.
Amran sangat mengapresiasi Mabes Polri yang melakukan pengusutan kasus Minyakita yang tidak sesuai ukuran dan merugikan konsumen tersebut.
“Masih ada selisih sedikit. Tetapi sudah ada perbaikan. Kami sudah koordinasi dengan Kapolri, siapa pun yang salah ditindak tegas,” tegas Mentan Amran Sulaiman kepada wartawan seusai mendapatkan penghargaan UNS Award 2025 di kampus UNS, Selasa (11/3/2023).
Tidak ada kompromi
Dia mengatakan, tidak boleh ada kompromi dalam penanganan kasus Minyak Kita ini. Alasannya, kalau ada kompromi sama artinya dengan beternak kejahatan.
Amran di Solo ada dua agenda, satu memantau OP, dan satunya lagi untuk menerima penghargaan UNS Award 2025, atas prestasinya dalam tata kelola sektor pangan. Ketika memantau OP di Pasar Gede dan Kantor Pos Besar Solo itu, ia didampingi Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun.
Saat memantau OP, Amran juga melakukan interaksi dengan masyarakat yang melakukan pembelian kebutuhan pokok di kantor Pos Solo. Banyak warga merasa senang mendapatkan perhatian dalam emmenuhi kebutuhan selama Ramadan dengan harga terjangkau.
Kebutuhan pokok
OP di Kantoe Pos Besar Solo digelar untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau selama Ramadan dan menjelang Lebaran 2025. Operasi pasar ini dijadwalkan berlangsung 24 Februari hingga 29 Maret.
“Operasi pasar ini digelar untuk memastikan masyarakat mendapatkan harga pangan terjangkau di bawah harga eceran tertinggi (HET),” ujarnya.
Menurut dia, saat ini ada 1.050 gerai Pos Indonesia di seluruh Indonesia yang menggelar OP pangan. Mendistribusikan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. “Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan,” sergah Amran.
Ada catatan, bahwa dalam operasi pasar ini, berbagai bahan pokok dijual dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET), seperti beras SPHP Rp12.000/kg, gula pasir Rp15.000/kg, daging ayam ras beku Rp34.000/kg, bawang putih Rp32.000/kg, daging kerbau beku Rp75.000/kg, dan minyak goreng Minyakita Rp14.700/liter. (WID/N-01)