KULIT tanning atau kulit berwarna cokelat sangat digemari dan menjadi tren padahal efeknya bikin penuaan.
Banyak orang menghabiskan waktu liburan dengan berjemur di bawah teriknya matahari agar kulitnya bisa cokelat.
Ada anggapan bahwa memiliki kulit berwarna cokelat itu lebih aman. Padahal itu kesimpulan yang keliru.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyebutkan peningktan pigmen kulit atau melanin menyebabkan perubahan warna kecokelatan pada kulit adalah tanda kerusakan.
Namun bahaya tanning ini sangat minim diketahui publik. Sebab selama ini banyak info yang menyesatkan di media sosial seperti TikTok.
Ada anggapan bahwa Indeks UV ini akan mempercepat kulit kecokelatan. Kulit semakin bagus dan mengkilap.
Seberapa bahayakah kulit menjadi tanning
Dr Kendall Egan, spesialis kulit bersertifikat di Las Vegas, Nevada dalam wawancara dengan Medical Daily menjelaskan bahwa keinginan orang ingin punya kulit tanning akan mempercepat penuaan kulit. Dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Ia juga menjelaskan apa itu Indeks UV. Menurutnya Indeks UV menunjukkan intensitas paparan sinar ultraviolet di lokasi tertentu.
Indeks itu ditunjukkan dalam angka antara 0 hingga 11. Indeks ini berdasarkan beberapa faktor seperti garis lintang dan ketinggian lokasi, waktu, bulan, tutupan awan, dan lapisan ozon.
Menurut Egan indeks UV 0 mewakili kegelapan dan indeks UV 11 setara dengan radiasi UV yang parah. I
Indeks UV yang lebih tinggi tidak selalu berarti musim panas dan suhu hangat. Lokasi dataran tinggi dapat memiliki indeks UV tinggi tanpa suhu ekstrem.
“Contohnya indeks UV di puncak gunung mungkin sangat tinggi pada tengah hari meskipun cuaca sangat dingin,” kata Dr Egan.
“Indeks UV yang lebih tinggi berarti kulit Anda akan terpapar pada tingkat radiasi UV yang lebih tinggi,” jelasnya.
“Sehingga meningkatkan risio terbakar, penuaan dini dan perkembangan kanker kulit,” lanjut Dr Egan.
Apa efek dari kulit tanning ini?
Tanning pada kulit ini adalah cara tubuh Anda mencoba melindungi DNA di sel-sel kulit Anda.
Sayangnya upaya untuk menciptakan pigmen tambahan dari proses tanning ini tidak benar-benar melindungi DNA Anda secara efektif.
Paparan sinar UV dan tanning berikutnya meningkatkan risiko kerusakan DNA.
“Seiring waktu, kerusakan DNA ini bisa menyebabkan kanker kulit. Termasuk kanker kulit yang sangat serius. Dan terkadang fatal seperti karsinoma sel skuamosa, melanoma, dan karsinoma sel Merkel,” terang Dr Egan.
Radiasi UV tidak hanya mempercepat penuaan kulit, tetapi juga menghancurkan kolagen dan elastin. Dampaknya menimbulkan kerutan, kendur, dan muncul bintik-bintik pada kulit. (*/S-01)