Kualitas Tidur Buruk Mempercepat Penuaan Otak

KUALITAS tidur yang tidak bagus jangan dianggap remeh. Dampaknya tidak hanya pening, tubuh lelah tetapi dalam jangka panjang bisa berpengaruh pada daya ingat.

Penelitian terbaru masalah kualitas tidur di kalangan usia 40 tahun ke atas memengaruhi percepatan penuaan otak dalam 10 tahun ke depan.

Studi terbaru yang mengevaluasi kesehatan otak mengungkapkan bahwa kualitas tidur yang buruk di usia 40 tahunan dapat mempercepat penuaan otak.

Penulis dalam penelitian tersebut, Clémence Cavaillès dari Universitas California San Francisco menyebutkan bahwa masalah tidur dikaitkan dengan kemampuan berpikir dan memori yang buruk di kemudian hari.

Orang yang sulit tidur bisa berisiko tinggi terkena demensia.

Menurut Clémence Cavaillès dalam siaran pers dikutip dari Medical Daily, Sabtu (26/10), penelitian ini memindai otak para partisipan untuk menunjukkan mutu tidur seseorang.

BACA JUGA  Duduk Terlalu Lama Manfaatnya untuk Kesehatan Otak

Para peneliti mengevaluasi pola tidur terhadap 589 partisipan dengan usia rata-rata 40 tahun.

Dari hasil penelitian telah disimpulkan menjadi tiga kelompok. Mulai dari katagori berat, sedang dan ringan.

Penelitian dilakukan bertahap selama 5 tahun. Dan setelah 15 tahun kembali dievaluasi.

Evaluasi menyangkut enam masalah tidur. Yaitu kesulitan tidur, terbangun di antara waktu tidur, dan bangun terlalu dini.

Kemudian durasi tidur pendek, kualitas tidur buruk dan kantuk di siang hari

“Hasilnya mereka yang masuk kategori kualitas tidur buruk (berat), penuaan otak lebih cepat 2,6 tahun hingga 3 tahun,” sebut Clémence Cavaillès.

Dari enam masalah tidur terbanyak adalah kualitas tidur buruk, kesulitan tidur, kesulitan untuk tetap tertidur dan bangun terlalu dini.

BACA JUGA  Duduk Terlalu Lama Manfaatnya untuk Kesehatan Otak

“Temun kami menyoroti pentingnya mengatasi masalah tidur sejak dini untuk menjaga kesehatan otak,” kata Dr Kristine Yaffe, salah satu peneliti di Universitas California San Francisco.

Termasuk menjaga jadwal tidur yang konsisten, berolahraga, menghindari kafein dan alkohol sebelum tidur.

“Dan pentingnya relaksasi,” imbuh Dr Kristine Yaffe. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Polda Jateng Tetapkan 6 Tersangka Kerusuhan Mayday

POLDA Jateng menetapkan 6 tersangka dalam aksi unjuk rasa Mayday yang berakhir rusuh di Semarang pada Kamis (1/5). Dari 14 orang yang sempat diamankan, polisi akhirnya telah menetapkan 6 orang…

AS Ingin India dan Pakistan Hindari Konflik di Khasmir

KHASMIR kembali memanas. Amerika Serikat meningkatkan tekanannya terhadap India dan Pakistan agar menghindari konflik di Kashmir. Konflk India dan Pakistan memanas setelah serangan teroris di Pahalgam, Khasmir yang menewaskan 26…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Benamkan Pertamina Enduro, Popsivo Segel Tiket ke Grand Final

  • May 4, 2025
Benamkan Pertamina Enduro, Popsivo Segel Tiket ke Grand Final

Penting! Mengenali Makanan yang Sudah Basi

  • May 4, 2025
Penting! Mengenali Makanan yang Sudah Basi

Kodim 0732/Sleman Siap Gelar TMMD Reguler ke-124

  • May 4, 2025
Kodim 0732/Sleman Siap Gelar TMMD Reguler ke-124

Gus Yasin Pastikan tidak Ada Transaksional dalam Pemilihan Ketum PPP

  • May 4, 2025
Gus Yasin Pastikan tidak Ada Transaksional dalam Pemilihan Ketum PPP