Pakar UGM Pastikan Daging Ayam Aman untuk Manusia

PAKAR peternakan di Laboratorium Biokimia Nutrisi Fakultas Peternakan (Fapet) UGM, Dr. Ir. Muhsin Al Anas, S.Pt., IPP., menjelaskan penambahan lisin dan metionin sesuai standar kebutuhan unggas tidak memengaruhi kadar estrogen pada ayam, terutama pada ayam pedaging yang biasanya hanya dipelihara hingga umur 35-42 hari.

“Lisin dan Metionin aman ditambahkan dalam pakan ayam,” katanya di kampus setempat, Kamis (19/12).

Penambahan tersebut, jelasnya dibutuhkan untuk memenuhi standar sehingga produktivitas ayam optimal. Ia menegaskan daging ayam aman untuk dikonsumsi.

“Sejauh ini, tidak ada bukti ilmiah bahwa mengonsumsi daging ayam dapat menyebabkan gangguan hormonal pada manusia, termasuk gynecomastia pada laki-laki,” ujarnya.

Gangguan hormon

Pernyataan Muhsin ini untuk meluruskan video yang beredar dari Konsep Karnus Official. “Informasi dalam video tersebut tidak didukung oleh data ilmiah dan berpotensi menyesatkan masyarakat,”tegasnya.

BACA JUGA  Bakti Kesehatan Polda DIY Jauh Melampaui Target

Dalam video yang beredar disebutkan bahwa penambahan lisin dan metionin dalam pakan dapat menyebabkan peningkatan produksi estrogen pada ayam, sehingga berdampak terhadap perubahan atau gangguan hormonal pada seseorang.

Bahkan terdapat narasi bahwa mengonsumsi ayam dengan kandungan estrogen ini dapat menyebabkan perubahan fisik laki-laki, seperti munculnya payudara (gynecomastia) dan perubahan tingkah laku menjadi lebih ‘melambai’.

Untuk pertumbuhan

Muhsin memaparkan lisin dan metionin adalah asam amino esensial utama yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produktivitas unggas. Lisin berperan dalam sintesisi protein tubuh, perkembangan otot (daging), dan efisiensi penggunaan pakan. Sementara metionin berfungsi sebagai donor gugus metil dalam sintesis protein dan senyawa biologis lain, termasuk glutation yang penting untuk fungsi antioksidan.

BACA JUGA  Tantangan, dan Pemecahan Masalah Hortikultura melalui Program Pemuliaan Tanaman

“Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat diproduksi dalam tubuh, sedangkan asam amino non-esensial dapat dihasilkan oleh tubuh. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan asam amino esensial seperti lisin dan metionin, harus didapatkan atau ditambahkan dalam pakan,” terangnya. (AGT/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Unpad Ungkap Joki Terdaftar Mengikuti UTBK  

PUSAT Ujian Tulis Berbasis Komputer- Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) Universitas Padjadjaran (Unpad)  berhasil mengungkap diduga joki. Joki yang diungkap tersebut berinisial KD, juga dijadwalkan mengikuti UTBK di Unpad menggantikan…

Penting! Mengenali Makanan yang Sudah Basi

SERANGKAIAN kasus keracunan makanan terjadi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi didaerah. Di Cianjur, puluhan siswa dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami gejala pusing, mual, dan muntah setelah menyantap…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

AI DeepSeek Jadi Solusi Bisnis Masa Depan

  • May 5, 2025
AI DeepSeek Jadi Solusi Bisnis Masa Depan

Unpad Ungkap Joki Terdaftar Mengikuti UTBK  

  • May 5, 2025
Unpad Ungkap Joki Terdaftar Mengikuti UTBK  

Bahasa Gaul Gen Z dan Alpha Lagi Viral di TikTok

  • May 5, 2025
Bahasa Gaul Gen Z dan Alpha Lagi Viral di TikTok

Warisan Terakhir Paus, Popemobile Jadi Klinik Kesehatan di Gaza

  • May 5, 2025
Warisan Terakhir Paus, Popemobile Jadi Klinik Kesehatan di Gaza